Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memberi tanggapan ihwal pengunduran diri mahasiswa dari kepanitiaan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) UNS 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Panitia PKKMB dari Rektorat UNS, Ronny Syaifullah, mengatakan para mahasiswa yang mundur dari kegiatan PKKMB tidak termasuk dalam struktur kepanitiaan. Menurut dia, keterlibatan mahasiswa dalam rangkaian kegiatan PKKMB UNS itu hanya sebagai pendukung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sesuai regulasi dari Kementerian, kepanitiaan PKKMB adalah dosen dan tenaga pendidik. Teman-teman mahasiswa sifatnya hanya support system,” ucap Ronny kepada wartawan di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS Solo selepas acara Pembukaan PKKMB UNS 2023, Senin, 21 Agustus 2023.
Ronny memastikan mundurnya para mahasiswa itu tidak akan mempengaruhi kegiatan PKKMB yang berlangsung selama tiga hari sejak Senin, 21 Agustus hingga Rabu, 23 Agustus 2023.
"Secara mekanisme kami sudah siapkan di fakultas masing-masing. Pemateri sudah konfirmasi hadir semua,” kata Ronny.
Terkait alasan pembatalan acara Student Vaganza dan pemecahan rekor MURI, Ronny menjelaskan keputusan itu memang telah disepakati antara panitia PKKMB dan pimpinan UNS. Ia mengakui acara tahun lalu UNS memang mengadakan Student Vaganza dan pemecahan Rekor MURI sebagai rangkaian kegiatan PKKMB. Namun, kegiatan tersebut tahun ini ditiadakan dengan berbagai alasan.
“Kami sudah sepakat dengan pimpinan untuk memfokuskan kegiatan PKKMB pada materi tentang pengenalan fakultas dan program pendidikan di UNS,” ungkapnya.
Di samping itu, lanjut Ronny, kegiatan tersebut ditiadakan agar tidak membebani mahasiswa baru dengan tugas-tugas tambahan. Ia mencontohkan seperti tugas pengumpulan sampah plastik.
Selain itu, menurut dia, langkah untuk membatalkan kegiatan tersebut untuk mengantisipasi agar tak ada permasalahan yang dialami mahasiswa baru UNS seperti di kampus lain. Dia mencontohkan kasus di UIN Raden Mas Said Surakarta yang mahasiswa barunya diminta melakukan registrasi pinjaman online atau pinjol saat PKKMB.
“Iya setidaknya kita harus berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal negatif di UNS,” tuturnya.
Disinggung soal kerja sama UNS dengan pihak luar untuk kegiatan PKKMB, dosen FPOK UNS itu menampik ada kerja sama antara UNS dengan pihak sponsor untuk mengadakan PKKMB. Menurutnya, kerja sama dengan pihak luar adalah inisiatif dari mahasiswa yang kini telah mengundurkan diri.
“Secara resmi, panitia pusat tidak ada kerja sama. Itu kreativitas adik-adik yang mengundurkan diri,” katanya.
Terpisah, Koordinator Divisi Rekor MURI dari pihak mahasiswa, Rizky Sigit Handoko membantah kegiatan itu membebani mahasiswa. Sebab tugas pengumpulan sampah plastik sudah berjalan sejak 16 Agustus lalu.
“Sudah kami perhitungkan, setiap mahasiswa baru hanya mengumpulkan 200 gram sampah plastik,” kata Rizky.
Koordinator bidang sponsorship, Farrell Maleakhi Suarma menambahkan pihaknya memang menggandeng sejumlah perusahaan untuk mendukung kegiatan tersebut. Termasuk salah satu perusahaan ojek online yang cukup ternama di Indonesia.
“Tapi bisa kami pastikan tidak ada sponsor yang mengarah ke ativasi akun atau pembelian apapun. Kami cuma memfasilitasi promosi untuk mendapatkan diskon akomodasi kampus,” katanya.