Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jatinangor - Acara pertemuan ribuan praja atau siswa IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) di Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, saat Hari Raya Idul Fitri pada 24 Mei 2020 mendapat sorotan.
Awak IPDN dinilai tak menjalankan protokol Covid-19 dengan menggelar acara tersebut.
Kepala Biro Administrasi Kerja Sama dan Hukum IPDN Baharuddin Pabba mengatakan kala itu 3.092 praja muslim melaksanakan salat Ied berjamaah di wisma masing-masing dalam kampus IPDN Jatinangor.
Ibadah dimulai serempak pada pukul 06.30 WIB di 38 wisma atau barak IPDN. Imam dan penceramahnya adalah Praja IPDN anggota Kerohanian Islam.
Acara dilanjutkan dengan makan siang yang diikuti 3.747 Praja IPDN di Menza atau tempat makan praja di kampus.
“Dalam acara tersebut pun tidak ada salam-salaman seperti halnya acara halal bihalal. Kami pun tidak bersinggungan dan makan dengan menggunakan nasi kotak,” kata Rektor IPDN Hadi Prabowo dalam keterangan tertulis pada hari ini, Selasa 26 Mei 2020.
Dia menjelaskan Pimpinan IPDN menggelar acara tersebut untuk menyampaikan hikmat Idul Fitri dan hiburan yang singkat kepada praja. Hiburan disajikan para praja selain penyanyi dari luar.
Menurut Hadi, kehadiran para praja sebagai bentuk kebersamaan menghadapi kondisi saat ini. Pencegahan Covid 19 di lingkungan IPDN pun dilaksanakan ketat.
Dia menuturkan bahwa praja dan karyawan IPDN menjalani rapid test Covid-19 dan penyemprotan disinfektan. Mereka juga diberi vitamin dan berolahraga serta berjemur setiap pukul 09.00 WIB secara rutin.
“Di internal kampus sejauh ini steril dari pandemi Covid 19,” ujar Rektor IPDN Hadi.
Sejak 15 Maret 2020 seluruh praja sudah dikarantina, dilarang pesiar atau keluar barak, dan dikunjungi pihak luar. Mereka juga dilarang mudik atau pulang kampung, termasuk seluruh pegawai IPDN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini