Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane melihat, ada tiga gerbong besar yang bergerak dalam mutasi besar-besaran sejumlah jabatan struktural di Kepolisian RI. "Yakni naiknya orang Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Brigadir Jenderal Ahmad Luhtfi), " ujar Neta dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 2 Mei 2020.
Yang juga naik adalah orang dekat Kepala Kepolisian RI Idham Azis, diantaranya Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo menjadi Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah dan Inspektur Jenderal M. Fadil Imran menjadi Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, serta naiknya orang Budi Gunawan menjadi jenderal bintang tiga Padahal, kata Neta, Ahmad Luhtfi, bukan alumni akademi kepolisian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Neta menilai, menanjaknya karir Luthfi lantaran pernah menjadi panitia pengamanan pernikahan putri Jokowi di Solo. Jokowi, kata dia, seperti tengah menyiapkan Luthi menjadi calon Kepala Kepolisian RI. "Bisa jadi akan dipersiapkan menggantikan Idham Azis," ucap dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, yang fenomenal lainnya dalam mutasi ini adalah naiknya mantan ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyuno menjadi jenderal bintang tiga dan menjabat posisi strategis, yakni Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri.
Posisi Kabaintelkam selama ini dipegang oleh figur yang dekat dengan kekuasaan, karena menyangkut kemampuan analisa keamanan dan cipta kondisi bagi situasi keamanan dan ketertiban, serta kelanggengan kekuasaan.
Yang juga menarik perhatian IPW adalah digesernya Inspektur Jenderal Luki Hermawan menjadi Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur. Jawa Timur sangat aman dan kondusif serta memberikan suara kemenangan yang signifikan bagi Jokowi dalam perolehan suara dalam Pilpres 2019.
"Mutasi kali ini juga membawa sejumlah teman teman satu angkatan Akademi Kepolisian dengan Idham Azis bergeser ke tempat strategis," kata Neta. Begitu juga beberapa alumni Densus 88 Polri bergeser ke tempat strategis.