Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh dan masyarakat yang menamakan diri tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Penegakan Hukum dan Keadilan menggelar diskusi di lobi Gedung Nusantara V Kompleks Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR, Senayan, Jakarta, pada Senin pagi, 29 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara selaku koordinator forum menuturkan, diskusi tersebut sedianya digelar di ruang GBHN di Gedung Nusantara V. Namun, dia mengaku mendapat pembatalan sepihak pada Ahad kemarin, 28 Oktober 2018.
"Mendadak Minggu kemarin saya dihubungi oleh Sekretariat MPR, mengatakan ingin menggunakan ruangan, karena itu silakan kami mencari ruangan lain," kata Marwan di lokasi, Senin, 29 Oktober 2018.
Hadir dalam diskusi ini di antaranya Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, aktivis gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono.
Ada pula mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum Chusnul Mariyah, budayawan Betawi Ridwan Saidi, juru bicara Front Pembela Islam Slamet Maarif.
Marwan mengatakan, pihaknya telah memperoleh izin untuk menggunakan ruangan sejak Kamis, 25 Oktober 2018. Marwan kemudian menginformasikan kepada para pembicara dan menyebar undangan.
Dia pun menduga ada yang aneh di balik pembatalan izin penggunaan ruangan itu. Marwan mengaku langsung menghubungi Ketua MPR Zulkifli Hasan setelah adanya pemberitahuan tersebut. Komunikasi dengan Zulkifli, kata dia, juga dilakukan oleh Amien Rais.
Menurut Marwan, Ketua MPR sekaligus Ketua Umum PAN itu mempersilakan mereka untuk tetap menggunakan ruangan yang sudah dijanjikan. "Tapi tadi pagi kami mau masuk ke ruangan tidak boleh sama satpam, setelah berbicara dengan orang sekretariat juga tidak boleh," ujarnya.
Diskusi akhirnya digelar di bagian depan aula Nusantara V dengan lesehan. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah yang namanya tertera di undangan belum hadir hingga berita ini ditulis.