Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Jelang Lebaran, Pedagang Bunga Sedap Malam Raih Untung Puluhan Juta Rupiah

Soal keuntungan, Syukur mengaku mendapatkan selisih harga Rp 5 ribu per batang bunga sedap malam.

1 Mei 2022 | 08.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pembeli mencium bunga sedap malam yang dijual di Pasar Kembang Rawa Belong, Jakarta, 24 Juni 2017. Jelang Lebaran bunga sedap malam diburu warga untuk memberikan aroma harum dirumahnya pada saat Idul Fitri. TEMPO/Fajar Januarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Cirebon - Syukur Mual, seorang pedagang bunga sedap malam tengah merapihkan dagangannya yang disimpan di sebuah ember. Ia memeriksa satu per satu batangan sedap malam dengan teliti. Jika ada batang yang tidak sama, segera dipotongnya.

“Berarti hari ini belum dipotong,” tuturnya, Sabtu, 30 April 2022. Pemotongan batang dilakukan setiap hari untuk menjaga kesegaran  bunga sedap malam yang dijualnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tahun ini, Syukur mengaku bisa bernafas lega. Penjualan bunga sedap malam yang biasanya ramai sebelum lebaran kembali normal. Hingga hari ini Syukur mengaku sudah menjual 1.400 batang bunga sedap malam dari kios bunga miliknya yang ada di kawasan Sukalila, Kota Cirebon. Jumlah tersebut belum termasuk rencana pengiriman bunga sedap malam pesanan dari seorang pengusaha di Jakarta sebanyak 5.000 batang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Harga satu batang bunga sedap malam bervariasi. “Tergantung grade-nya,” tutur Syukur. Untuk bunga sedap malam yang berasal dari Bandung dijualnya seharga Rp 25 ribu. Bunga sedap malam dari Bandung lebih mahal karena wanginya bisa tahan lebih dari satu minggu. Selain dari Bandung, Syukur juga mengambil bunga sedap malam dari Boyolali, Pemalang, dan Ciamis yang dijual di kisaran Rp 13 ribu hingga Rp 15 ribu per batang.

“Terserah pembeli mau memilih yang mana. Karena tidak semua juga mampu membeli bunga sedap malam dari Bandung,” tutur Syukur.

Tingginya permintaan bunga sedap malam tahun ini berbanding terbalik dengan kondisi penjualan selama dua tahun pandemi Covid-19. Saat itu, ia menyebut penjualan bunga sedap malam yang biasanya ramai 4 hari menjelang lebaran menurun drastis.

“Tahun lalu saya hanya berhasil menjual 120 batang  bunga sedap malam menjelang lebaran,” tuturnya.

Soal keuntungan, Syukur mengaku mendapatkan selisih harga Rp 5 ribu per batang bunga sedap malam. Sehingga jika Syukur bisa menjual bunga sedam malam 6.400 batang maka dia bisa mengantongi keuntungan bersih Rp 32 juta.

Syukur sangat berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. Sehingga penjualan bunga di kiosnya, termasuk bunga sedap malam jelang lebaran kembali normal. “Penjualan tahun ini hampir sama dengan penjualan sebelum pandemi. Semoga bisa bertahan terus,” tutur Syukur.

Ivansyah

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus