Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU mengumumkan nama-nama yang mengisi Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama. Presiden Joko Widodo atau Jokowi masuk dalam daftar tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan soal dewan ini dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama pada Senin, 18 September 2023 di Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur. Gus Yahya menyebut Jokowi sebagai tokoh yang selama ini menjadi keluarga besar NU.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gus Yahya mengatakan badan ini merupakan gerakan di tingkat akar rumput yang menyasar masyarakat desa dengan melibatkan warga secara langsung dalam menyelesaikan masalah keluarga. Berbagai aspek yang akan disasar PBNU dalam gerakan ini mulai dari aspek keagamaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga kebencanaan.
Selain mengukuhkan Presiden Jokowi, Gus Yahya juga meminta Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Rais ‘Aam PBNU Miftachul Akhyar, Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), dan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid untuk melengkapi dewan pengampu GKMNU.
Menurut Gus Yahya, terdapat tiga provinsi yang siap menerima program-program besutan gerakan di tingkat desa, yakni Jawa Timur, Jawa tengah, dan Yogyakarta. Tercatat sekitar 17.000 ribu desa dari tiga kecamatan tersebut siap berpartisipasi dalam pelaksanaan program.
Setelah diterima di tiga provinsi tersebut, PBNU akan melanjutkan konsolidasi ke beberapa provinsi lain, meliputi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung, dan Sumatera Selatan.
Dalam kesempatan di upacara pembukaan yang sama dengan Gus Yahya, Presiden Jokowi menyanjung NU yang menurutnya memiliki kekuatan luar biasa. “Ini perlu dikonsolidasikan, diorganisasi dengan baik,” katanya.
Jokowi mendorong NU perlu terus meningkatkan kualitas, bukan hanya di bidang sosial, keagamaan, kemanusiaan. Namun, juga ilmu pengetahuan, teknologi, dan kewirausahaan.
Adapun Gus Yahya dalam pembukaan Munas dan Konbes NU itu juga menyinggung soal kedekatan Jokowi dan perannya memajukan organisasi tersebut.
Forum hari ini merupakan konferensi tertinggi kedua organisasi setelah muktamar. Dalam perkumpulan ini akan ada musyawarah serta konsolidasi agenda yang akan disampaikan ulama NU ke umat dan masyarakat umum, untuk menghadapi masalah dan dinamika ke depan. "(Presiden) senantiasa membersamai PBNU sampai titik ini. Kepada seluruh keluarga besar PBNU, InshaAllah NU tidak akan pernah jauh dari Jokowi," kata Gus Yahya dalam pembukaannya.