Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin jalannya upacara Hari Lahir Pancasila di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada hari ini, Kamis, 1 Juni 2023. Dalam acara itu, Jokowi tampak menggunakan pakaian adat Kesultanan Deli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat berpidato di upacara peringatan Hari Lahir Pancasila itu, Jokowi menegaskan bahwa ideologi Pancasila membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mencontohkan seperti presidensi G20 yang sukses dilaksanakan serta Keketuaan ASEAN di tahun 2023 merupakan bukti bahwa Pancasila bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga sangat relevan untuk dunia.
Bicara soal Hari Lahir Pancasila, Indonesia memang selalu memperingatinya pada setiap tanggal 1 Juni. Peringatan ini bermula ketika Presiden Soekarno memperkenalkan lima sila Pancasila pada 1 Juni 1945.
Namun, meskipun telah dikenal luas, ada yang masih kesulitan untuk membedakan Hari Lahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Lantas, apa perbedaan di antara keduanya?
Dua konteks politik berbeda
Melansir Tempo, Rabu 1 Juni 2022, Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Arya Wanda Wirayuda, menyatakan adanya dua hari peringatan Pancasila disebabkan dua konteks politik yang berbeda.
Menurutnya, Hari Lahir Pancasila merujuk pada momentum pembentukan ideologi negara oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. Sementara Hari Kesaktian Pancasila merujuk pada penguatan ideologi Pancasila pasca-G30S (Gerakan 30 September). Hal tersebut merupakan bentuk pembuktian bahwa peristiwa G30S yang dianggap melawan Pancasila berhasil ditumpas.
Hari Lahir Pancasila sempat dilarang
Meskipun sama-sama memperingati eksistensi Pancasila, peringatan Hari Lahir Pancasila ternyata sempat dilarang pada era Orde Baru. Pada 1970, pemerintah Orde Baru melalui Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) melarang peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.
Pelarangan ini buntut dari argumen Kepala Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia 1974-1983, Nugroho Notosusanto, yang menyatakan bahwa 1 Juni bukanlah Hari Lahir Pancasila yang menjadi ideologi bangsa, tetapi hari lahir Pancasila versi Presiden Soekarno.
BANGKIT ADHI WIGUNA | M JULNIS FIRMANSYAH
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.