Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 35 orang narapidana Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang mengikuti pembukaan perkuliahan Kampus Kehidupan pada Rabu, 18 September 2024. Para narapidana itu menjadi mahasiswa, bagian dari civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, Jalu Yuswa Panjang, menjelaskan bahwa sebanyak 35 mahasiswa itu merupakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berminat menempuh pendidikan jenjang strata sarjana pada tahun ini. Mereka disebutnya telah mendaftar dan kemudian dilakukan assesmen dan diterima sebagai mahasiswa baru UMT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka ini bukan penjahat, tapi tersesat dan belum terlambat untuk bertobat di antaranya adalah dengan menempuh pendidikan di dalam Kampus Kehidupan," kata Jalu di lokasi pembukaan perkuliahan itu yang dilangsungkan di aula Lapas Pemuda. Dia berharap kerja sama dengan UMT bakal memantik minat kampus-kampus lainnya terlibat di Kampus Kehidupan.
Wakil Rektor III UMT Enawar berpesan kepada para mahasiswa baru di lokasi itu untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Menurut dia, kebaikan dari banyak kalangan telah memungkinkan mereka berkuliah meski di dalam penjara. "Saya kira di dalam sini kalian malah akan lebih fokus belajar," katanya.
Enawar juga mengatakan memberikan perkuliahan di dalam lembaga pemasyarakatan memberikan tantangan luar biasa. "Karena di sini terdapat kompleksitas sinisme, kekecewaan, kecemasan, tetapi Lapas meretas semua itu dengan memberikan ruang belajar sehingga nantinya mendapat keterampilan dan bekal ilmu setelah bebas," tuturnya.
Pembukaan perkuliahan pada hari itu langsung dilanjutkan dengan pemberian materi kuliah hukum oleh Dekan Fakultas Hukum UMT Auliya Casanova. Para mahasiswa baru itu pun sudah mendapat dan mengenakan jaket almamater UMT.
Sutrisno Lukito dari Dewan Pakar Muhammadiyah menjadi donatur pembiayaan Kampus Kehidupan itu. Disebutkannya, perkuliahan di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang adalah proyek pilot dari UMT. "Ke depannya kami berniat diselenggarakan perkuliahan di lapas seluruh Indonesia," kata Sutrisno.
Kampus Kehidupan Telah Cetak 30 Sarjana dan 2 Magister
Kampus Kehidupan Lapas Pemuda Tangerang sebelumnya telah mencetak 30 sarjana pada 2022 lalu, dan sedianya akan mewisuda kembali mahasiswa pada Oktober mendatang. Para sarjana itu, juga 2 magsiter, merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang.
Kampus Kehidupan merupakan program inovasi pendidikan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang diresmikan langsung oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang pada 18 Oktober 2018. Kerja sama dengan Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang menjalankan program pendidikan strata satu (S1) Fakultas Hukum dan Fakultas Pendidikan Agama Islam.
Adapun fasilitas kelengkapan pendidikan disediakan lapas kewat Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan dan masyarakat. Fasilitas termasuk laboratorium komputer, perpustakaan, dan beberapa hibah laptop bagi para mahasiswa Kampus Kehidupan.