Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Kardinal Suharyo Belum Putuskan akan Ikut Konklaf Pengganti Paus Fransiskus

Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo adalah satu-satunya orang di Indonesia yang memenuhi syarat untuk menghadiri konklaf pengganti Paus Fransiskus.

21 April 2025 | 22.19 WIB

Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo (kiri) memberi keterangan pers di Gereja Katedral Jakarta setelah meninggalnya Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025. Tempo/Sultan Abdurrahman
Perbesar
Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo (kiri) memberi keterangan pers di Gereja Katedral Jakarta setelah meninggalnya Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025. Tempo/Sultan Abdurrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo belum memutuskan apakah dirinya akan mengikuti konklaf di Vatikan setelah Paus Fransiskus wafat. Kardinal Suharyo masih akan melihat perkembangan lebih lanjut sebelum menentukan keikutsertaannya dalam prosesi pemilihan pengganti paus itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konklaf adalah pertemuan Dewan Kardinal yang berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan secara tertutup untuk menentukan sri paus baru. "Saya belum pernah ikut konklaf, jadi nanti saya akan melihat apa yang harus saya lakukan," kata Suharyo di Gereja Katedral Jakarta pada Senin, 21 April 2025.

Suharyo, yang menjadi kardinal pada 2019, tidak ikut serta dalam konklaf terakhir 12 tahun lalu. Konklaf sebelumnya digelar Dewan Kardinal pada 2013 saat Paus Fransiskus menggantikan Paus Benediktus XVI yang mundur dari posisinya.

Setelah menjadi kardinal, Suharyo memiliki hak untuk ikut serta dalam konklaf. Hak keikutsertaan dalam pertemuan para pemimpin Gereja Katolik itu diberikan kepada kardinal-kardinal yang berusia di bawah 80 tahun. Saat ini, Suharyo berusia 74 tahun.

Suharyo adalah satu-satunya kardinal di Indonesia yang memenuhi syarat untuk menghadiri konklaf. Jika memutuskan hadir dalam konklaf, Suharyo akan memiliki hak untuk memilih dan dipilih menjadi paus baru. "Semua yang ada di dalam konklaf itu mempunyai hak memilih dan dipilih," ucap Suharyo.

Adapun konklaf akan digelar sekitar 15 hingga 20 hari sejak meninggalnya paus. Laman resmi Vatikan menyebut ada 135 kardinal yang memenuhi syarat memilih orang selanjutnya untuk mengisi Tahta Suci Vatikan. Sementara itu, total kardinal di dunia terdapat 252 orang.

Konklaf akan segera digelar setelah Paus Fransiskus wafat pada Senin, 21 April 2025 atau satu hari setelah peringatan Paskah. Dalam momen Paskah, Paus menyampaikan beberapa pesan melalui seorang ajudan, sementara laki-laki asal Argentina itu hanya muncul sesaat di balkon Basilika Santo Petrus.

Paus sempat dirawat di rumah sakit pada tanggal Februari 2025 karena menderita bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia ganda. Ia pernah menderita radang selaput dada saat beranjak dewasa dan sebagian paru-parunya telah diangkat. Dokter ketika itu meminta Fransiskus untuk beristirahat selama dua bulan di kediamannya di Vatikan untuk pemulihan.

Sebelum wafat, dokter menyarankan Paus untuk membatasi aktivitasnya, sehingga ia tidak memimpin Misa Paskah di Vatikan. Namun, ia tetap hadir di akhir acara untuk memberikan berkat Urbi et Orbi atau kepada kota dan dunia serta menyampaikan pesan perdamaian.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus