Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Kardinal Suharyo Kenang Kesederhanaan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus wafat, Uskup Agung Jakarta mengenang kepribadiannya yang sederhana, termasuk saat berkunjung ke Indonesia.

22 April 2025 | 05.41 WIB

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kanan) bersama Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo (kiri) menyambut kedatangan  Paus Fransiskus di Plaza Al Fatah, kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Paus Fransiskus bersama akan menandatangani dokumen kemanusiaan dalam kunjungan apostoliknya ke Indonesia. Paus akan meneken dokumen berisi komitmen kerukunan hidup beragama bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kanan) bersama Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo (kiri) menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Plaza Al Fatah, kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Paus Fransiskus bersama akan menandatangani dokumen kemanusiaan dalam kunjungan apostoliknya ke Indonesia. Paus akan meneken dokumen berisi komitmen kerukunan hidup beragama bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025, di usia 88 tahun. Kardinal Suharyo menyebut meninggalnya Paus merupakan kehilangan yang menyedihkan.

"Tentu kita semua, bukan hanya umat Katolik, tetapi seluruh bangsa kita sungguh-sungguh merasakan kehilangan dengan berpulangnya Paus Fransiskus," kata Suharyo di Katedral Jakarta pada Senin, 21 April 2025, beberapa jam setelah Sang Uskup Roma berpulang.
 
Kardinal Suharyo pun mengenang Paus Fransiskus sebagai sosok yang sangat sederhana dan memberi teladan. “Kesederhanaan itu tampak di dalam pilihan-pilihan hidupnya,” kata Suharyo seraya menambahkan bahwa Paus Fransiskus tidak tinggal di Istana Kepausan, tetapi di apartemen sederhana di Vatikan, dikutip dari Antara. 
 
Menurut dia, kesederhanaan Paus Fransiskus tampak jelas saat kunjungannya ke Indonesia pada September 2024. Kesederhanaan tersebut tampak dengan pilihan  menggunakan mobil yang umum dipakai oleh masyarakat. Paus Fransiskus memilih untuk memakai mobil Kijang Innova. Padahal ingin difasilitasi untuk menggunakan mobil kepresidenan bermerek Mercedes-Benz. 
Ia juga menuturkan bahwa Paus Fransiskus merasa sangat bahagia bisa datang dan bertemu langsung dengan umat di Indonesia. “Beliau selalu mengatakan ‘saya selalu melihat wajah-wajah dengan senyum, tidak ada wajah-wajah yang sangar, marah, selalu dengan senyum’,” ujar Kardinal.
 
Kardinal Suharyo turut membagikan sebuah kisah menarik tentang seorang uskup asal Kamerun yang terkesan dengan foto Imam Besar Nasaruddin Umar saat mencium kepala Paus Fransiskus. Foto itu terpajang di kalender katedral, dan sang uskup—yang menjabat sebagai Ketua Konferensi Wali Gereja Kamerun untuk urusan antaragama—berharap bisa membawa foto tersebut pulang ke negaranya.

Masa Berkabung Selama 9 Hari

Selain itu, Kardinal Suharyo juga menyampaikan bahwa Vatikan akan mengadakan masa berkabung selama sembilan hari untuk mengenang kepergian Paus Fransiskus. Prosesi pemakaman akan dilangsungkan setelah masa berkabung selesai.
 
Ia pun menambahkan Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta akan membuka pintunya bagi mereka yang ingin menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus. Adapun pernyataan resmi berkaitan dengan wafatnya Paus Fransiskus akan disampaikan pagi ini.
 
“Kedutaan Besar Vatikan akan membuka kedutaannya supaya tamu-tamu yang ingin mengucapkan belasungkawa bisa masuk dan menuliskan pesan-pesan di buku tamu mulai besok pagi hingga Kamis sore,” kata Kardinal Suharyo. 
 
Wafatnya Paus Fransiskus diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell. Ia mengumumkan bahwa Paus Fransiskus meninggal di kediamannya pada 7.35 pagi waktu Vatikan pada Senin, 21 April 2025. Paus diketahui telah dirawat di rumah sakit di Roma sejak Februari 2025 setelah menderita bronkitis selama beberapa hari.
 
“Hidupnya telah dibaktikan bagi melayani Tuhan dan Gereja. Beliau telah mengajarkan kita supaya hidup dengan nilai-nilai Injil dengan iman, keberanian, dan cinta kasih bagi semua, terutama kepada mereka yang paling miskin dan terpinggirkan,” ucap Kardinal Farrell.
 
Sultan Abdurrahman dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus