Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Kemenlu Benarkan Video ABK Indonesia Meninggal Dilarung ke Laut

Sebuah video beredar menyebutkan bahwa ABK Indonesia disiksa di kapal berbendera Cina. Kemenlu menyatakan sudah turun tangan terkait masalah ini.

6 Mei 2020 | 21.48 WIB

Pergerakan KRI dengan kapal Coast Guard Cina terlihat melalui layar yang tersambung kamera intai di Laut Natuna, Sabtu, 4 Januari 2020. Pangkogabwilhan I TNI Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan kapal-kapal asing tersebut bersikukuh melakukan penangkapan ikan yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna. ANTARA/M Risyal Hidayat
Perbesar
Pergerakan KRI dengan kapal Coast Guard Cina terlihat melalui layar yang tersambung kamera intai di Laut Natuna, Sabtu, 4 Januari 2020. Pangkogabwilhan I TNI Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan kapal-kapal asing tersebut bersikukuh melakukan penangkapan ikan yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna. ANTARA/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyiksaan terhadap anak buah kapal atau ABK Indonesia kembali terjadi. Kali ini, penyiksaan diduga dialami ABK yang bekerja di sebuah kapal berbendera Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam video yang dirilis oleh kanal berita MBC pada Selasa, 5 Mei 2020, disebutkan para pekerja Indonesia mendapat perlakuan tak layak di atas kapal tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Video dan berita dari MBC ini viral di Indonesia karena diulas oleh seorang Youtuber bernama Jang Hansol lewat kanal miliknya yaitu Korea Reomit pada Rabu, 6 Mei 2020. Hansol adalah seorang warga negara Korea yang fasih berbahasa Indonesia.

"Ini bukan berita yang menyenangkan ini berita yang menyedihkan, judulnya eksklusif kerja sehari 18 jam dan jika meninggal dibuang ke laut," kata Hansol seperti dikutip dari kanal YouTube-nya pada Rabu, 6 Mei 2020. Hansol menerjemahkan berita dan video dari MBC itu ke bahasa Indonesia.

Hansol menyebut ABK Indonesia mengalami perlakuan tak pantas di kapal tersebut. Ia menyebut, misalnya, mereka tak mendapat minum yang layak. Alih-alih, para ABK Indonesia hanya boleh minum air laut.

Kemudian, ABK ini tak boleh duduk selama 18 jam. Mereka harus berdiri terus selama bekerja. Dalam video itu, Hansol, yang menjermahkan berita MBC, menyebut jenazah ABK Indonesia yang meninggal dibuang ke tengah laut. 

Dari terjemahan yang dibaca Hansol, nama ABK yang meninggal dan dibuang ke laut ini adalah Ari. Bahkan, ada dua ABK lain asal Indonesia yang pernah mengalami nasib serupa.

Kementerian Luar Negeri membenarkan video tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan jenazah tersebut bukan dibuang ke laut. "Istilahnya bukan 'pembuangan' tapi 'pelarungan jenazah' (burial at sea) dan ILO Seafarer’s Service Regulation telah mengatur prosedurnya," kata Faizasyah ketika dikonfirmasi pada Rabu, 6 Mei 2020.

 

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus