Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kisah Ibu Temani Anaknya yang Alami Komplikasi Jantung Ikuti UTBK 2023

Meski dalam kondisi tak sehat, Mohammad Naufal Hasqi tetap semangat mengikuti ujian tulis berbasis komputer atau UTBK 2023 di Unesa.

17 Mei 2023 | 11.39 WIB

 Yeni Rahmawati menemani anaknya,  Mohammad Naufal Hasqi UTBK 2023 di Unesa. Dokumentasi: Unesa.
Perbesar
Yeni Rahmawati menemani anaknya, Mohammad Naufal Hasqi UTBK 2023 di Unesa. Dokumentasi: Unesa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Meski dalam kondisi tak sehat, Mohammad Naufal Hasqi tetap semangat mengikuti ujian tulis berbasis komputer atau UTBK di kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Ahad, 14 Mei lalu. Di depan ruangan Gedung Laboratorium Science, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unesa, sang ibu, Yeni Rahmawati menunggu anak semata wayangnya itu mengikuti UTBK 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dia lebih banyak diam, seperti sedang berdoa dalam hati. Sesekali kedua tangannya mengusap wajah. "Semoga anak saya tesnya lancar dan bisa diterima kuliah," ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dilansir dari situs Unesa, Yeni mengatakan bahwa dia harus menemani anaknya lantaran kondisi kesehtan Naufal sedang tidak baik-baik saja. 

Perempuan asal Sumobito, Jombang, Jawa Timur itu bercerita organ dalam anaknya mengalami komplikasi serius. Itu terjadi setelah Naufal mengalami kecelakaan yang hampir saja merenggut nyawanya, dua tahun lalu.

Kecelakaan tersebut terjadi saat Naufal berangkat ke sekolah. Insiden itu membuat Naufal tak sadarkan diri. Seluruh badannya dipenuhi luka memar. Pun organ dalamnya mengalami trauma abdomen atau cedera parah.

Naufal dilarikan ke salah satu rumah sakit di Jombang. Namun, kondisinya parah dan terpaksa harus dilarikan ke RSUD. Dr. Soetomo, Surabaya. Di sana, para dokter mengambil jalan operasi. Yeni berdoa agar anaknya bisa pulih. Dia tak ingin kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa suaminya beberapa tahun sebelumnya juga terjadi pada anaknya.

Yeni tak bisa berbuat banyak. Dia menyetujui tindakan medis tersebut sambil berdoa untuk kesembuhan sang anak. "Kan kami diberitahu Naufal harus dioperasi, seingat saya itu operasi organ hati dan empedu," ucap Yeni.Mohammad Naufal Hasqi, peserta asal Jombang ikuti UTBK sesi pagi di Ruang Tes, Lantai 1, Gedung Laboratorium Science, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), UNESA Kampus Ketintang, kemarin Minggu, 14 Mei 2023. unesa.ac.id

Komplikasi Menjalar ke Jantung

Pasca-operasi, kondisi anaknya tak langsung membaik. Sebab, komplikasi itu ternyata juga menjalar ke organ jantung yang membuat Naufal harus rutin menjalani pemeriksaan.

"Luka dalamnya masih parah sebenarnya, makanya dia tidak bisa banyak gerak. Dia pun sering pusing. Sebelum tes dia harus konsumsi obat dulu dan tidak bisa jauh dari air mineral. Kalau enggak gitu, nyeri parah bisa muncul dan dia tidak bisa konsentrasi," kata Yeni.

Karena kondisinya itulah, Unesa menyiapkan ruangan tes khusus di lantai satu untuk memudahkan Naufal. Pun, disiapkan pengawas atau pendamping khusus yang membantunya masuk dan keluar ruangan tes.

Naufal mengatakan bahwa tesnya berjalan lancar. Soal-soal sudah dia kerjakan dengan baik. Sebelum tes tersebut, Naufal belajar dari jauh-jauh hari. Dia mengerjakan soal baik yang tersedia di internet maupun bimbingan langsung dengan gurunya.

Tak hanya belajar di rumah, pun ketika menemani ibunya berjualan dia tetap membawa buku-buku dan mengerjakan soal-soal. "Saya harus belajar. Di rumah dan di tempat ibu saya berjualan di kantin sekolah. Kalau ada soal yang sulit, saya ikut bimbingan," katanya.

Menurut Naufal, apapun kondisinya, belajar harus tetap dilakukan. Karena hanya belajarlah yang membuat potensi yang ada bisa terus berkembang. Bahkan lebih jauh, belajar juga bisa mewujudkan mimpi seseorang. "Saya harus terus belajar agar bisa kuliah," ungkapnya.

Di balik perjuangannya itu, Naufal punya satu tujuan yaitu ingin membanggakan dan membahagiakan ibunya serta mendiang Ayah yang sudah tiada. "Semoga saja bisa lulus. Kebetulan saya pilih Sains Data dan Teknik Informatika di UPN. Namun, pilih tes di sini Unesa," ucap Naufal.

Kepala Sub Direktorat Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa Unesa Sukarmin mengapresiasi perjuangan peserta tersebut. Terlebih untuk sampai di Unesa, Naufal dan ibunya menempuh perjalanan menggunakan kereta api. Mereka turun di Stasiun Sepanjang dan istirahat di kediaman keluarganya di Surabaya.

"Perjuangan Naufal ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi peserta yang lain. Kalau sudah punya tekad, kondisi bukan masalah, justru menjadi kendaraan dan pembakar semangat untuk terus melaju mencapai tujuan yang diharapkan. Semoga, Naufal ini bisa lolos di kampus pilihannya," harap Sukarmin. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus