Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kolonel Sugiyono Korban G30S Jogja, Presiden Sukarno Beri Nama Anak Bungsunya

Kolonel Sugiyono, kepala staf Korem 072/Pamungkas menjadi salah seorang korban G30s. Setelah ia wafat, anaknya diberi nama oleh Presiden Sukarno.

7 Oktober 2021 | 05.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kol Sugiyono. Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Peristiwa kelam Gerakan 30 September atau G30S setidaknya telah menelan korban 9 perwira TNI AD dan seorang polisi. Mereka ditetapkan sebagai pahlawan revolusi melalui beberapa keputusan Presiden tahun 1965.

Salah satu sosok pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S adalah Kolonel Sugiyono. Melansir laman, ditsmp.kemdikbud.go.id, kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI) menangkap Kepala Staf Kolonel Sugiyono di Markas Korem 072/Pamungkas Yogyakarta pada 1 Oktober 1965. Gerombolan tersebut lantas membunuh Kolonel Sugiyono di sebelah utara Yogyakarta, tepatnya di daerah Kentungan. Waktunya nyaris bersamaan dengan tewasnya Brigjen Katamso Komandan Korem 072/Pamungkas

Jenazah Kolonel Sugiyono ditemukan 21 hari setelah peristiwa nahas tersebut, atau pada 22 Oktober 1965. Kolonel Sugiyono wafat di usia 39 tahun. Kemudian, jenazahnya disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.

Dikutip dari laman p2k.um-surabaya.ac.id, Kolonel Anumerta Sugiyono memiliki nama lengkap Raden Sugiyono Mangunwiyoto. Lahir di Gunung Kidul, 12 Agustus 1926. Ayah Kolonel Sugiyono merupakan seorang perangkat desa sekaligus petani yang bernama Kasan Sumitrorejo. Sementara, ibunya bernama R. Ngt. Sutiyah Semitorejo yang berasal dari Semanu, Gunung Kidul.

Menjadi prajurit TNI AD Indonesia tak ada di rencana hidup seorang Sugiyono. Diolah dari berbagai sumber, sebelumnya Kolonel Sugiyono memiliki cita-cita sebagai seorang guru yang ditandai dengan pendidikan pertama yang ditempuhnya adalah Sekolah Guru Pertama di Wonosari, Gunungkidul.

Namun, di tengah proses pendidikan sebagai guru, tentara Jepang datang ke tanah air dan menerapkan kebijakan wajib militer bagi anak muda. Akhirnya, impian menjadi seorang guru Kolonel Sugiyono sirna dan ia melanjutkan pendidikan di pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Kemudian, setelah menamatkan pendidikan di PETA, dirinya diangkat menjadi Komandan Pleton. Semenjak itu, kariernya terus berlanjut, bahkan di  era Letnan Kolonel Soeharto, Kolonel Sugiyono merupakan seorang Komandan Brigade 10 pada 1947.

Melansir laman p2k.unkris.ac.id, Kolonel Sugiyono dikaruniai enam anak laki-laki yang merupakan hasil pernikahannya dengan Supriyati. Keenam anaknya tersebut yaitu R. Erry Guthomo, R. Besar Pramuji R. Haryo Guritno, R. Danny Nugroho, R. Budi Winoto, dan R. Ganis Priyono. Pada 1965, bayi cantik bernama Rr. Sugiarti Takarina lahir setelah ayahnya meninggal. Penamaan Takarina untuk anak ketujuh Kolonel Sugiyono diberikan Presiden Sukarno.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Korban G30S: 6 Oktober 1965, Embusan Napas Terakhir Ade Irma Suryani Nasution

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus