Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Kritik Gencarnya Naturalisasi Pemain, Anggota Fraksi Gerindra: Ironis, Tidak Bangga

Anggota Komisi Olahraga DPR RI dari Fraksi Gerindra, Nuroji, menilai naturalisasi pemain tidak bisa dilakukan terus, harus ada pembinaan pemain lokal

18 September 2024 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Olahraga DPR RI dari Fraksi Gerindra, Nuroji, mengkritik langkah pemerintah yang diniali terlalu sering melakukan naturalisasi atlet sepak bola untuk memperkuat tim nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terbaru, Kementerian Pemuda dan Olahraga mengusulkan dua pemain naturalisasi berdarah Indonesia. Dua pemain sepakbola tersebut yakni Mees Victor Joseph Hilgers dan Eliano Johannes Reijnders Lekatompessy.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski menyetujui naturalisasi kedua pemain keturunan Belanda-Indonesia itu, Nuroji menilai naturalisasi tidak bisa dilakukan terus menerus. “Jujur, ini ironis. Kami melihat hampir semua di tim itu adalah pemain naturalisasi. Saya tidak bangga dan euforia atas hal ini,” kata Nuroji dalam rapat kerja bersama Kemenpora, Selasa, 17 September 2024.

Menurut Nuroji, pemerintah harus punya cara lain untuk membangun sepak bola nasional. Dia mengatakan kebijakan naturalisasi ke depannya mesti dikurangi dan harus dibarengi dengan pembinaan pemain lokal.

Untuk itu Nuroji mendorong PSSI segera berbenah dan memperbaiki tata kelola sepakbola hingga ke tingkatan usia muda. “Naturalisasi adalah cara-cara instan yang tidak bisa dilakukan terus menerus. Bagaimana pembinaan pemain lokal, ini harus diupayakan,” kata Nuroji.

Menpora Dito Ariotedjo mengakui program naturalisasi hanyalah program jangka pendek. Dito mengatakan naturalisasi pemain keturunan ditargetkan untuk mendongkrak peringkat FIFA tim nasional sepak bola Indonesia. “Ini menjadi langkah jangka pendek dalam membuat lompatan agar peringkat Indonesia di FIFA menjadi 100,” kata Dito.

Kendati demikian, kader Partai Golkar ini mengatakan pemerintah saat ini sedang membangun ekosistem sepak bola hingga usia dini. Dito yakin naturalisasi pemain keturunan akan dikurangi seiring lahirnya talenta muda Indonesia.

Di lain sisi, dia mengatakan pilihan untuk naturalisasi tersebut juga merupakan bagian dari hak asasi manusia. “Kemenpora memandang pemberian kewarganegaraan ini sebagai bagian dari HAM. Dimana semua pemain yang kami proses memiliki darah Indonesia secara langsung,” katanya.

Dengan disetujuinya usulan kewarganegaraan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, maka jumlah pemain naturalisasi di timnas Indonesia akan genap menjadi 14 pemain. Naturalisasi pemain sepak bola tersebut gencar dilakukan sejak 2022 lalu. 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus