Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atau UMY berinisial SM, 18 tahun, tewas setelah jatuh dari lantai empat asrama University Residence (Unires) putri UMY, Pedukuhan Ngebel, Tamantirto, Kasihan, Bantul pada Senin, 2 Oktober sekitar pukul 06.15 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum kejadian itu, pada Ahad malam, 1 Oktober 2023, korban diduga sempat meminum obat sakit kepala sebanyak 20 butir sekaligus. Dugaan itu diperkuat dari temuan bungkus obat sakit kepala di kamar korban. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Humas Polres Bantul Inspektur Satu I Nengah Jeffry usai memeriksa keterangan sejumlah saksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari hasil pemeriksaan polisi kepada para saksi termasuk teman sekamar korban, dugaan bunuh diri dari kejadian itu menguat. "Dugaan sementara korban mengalami depresi," kata Jeffry pada Senin, 12 Oktober 2023.
Dari keterangan teman korban, sebelum menenggak obat sakit kepala, korban sempat berteriak sendiri di kamar dan menangis histeris. Saat itu, para rekannya membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat bantuan medis.
Hasilnya, puluhan obat sakit kepala yang diminum korban sekaligus berhasil dimuntahkan. Dokter yang memeriksa korban merekomendasikan SM untuk bekonsultasi lanjut ke psikiater. Dan setelah kembali ke asrama pagi harinya, korban yang tidur di salah satu kamar di lantai empat diketahui sudah jatuh ke lantai dasar.
"Sebelum kejadian korban sempat mengirim voice note (aplikasi perekam suara di aplikasi WhatsApp) kepada rekannya, di situ korban menyatakan keinginannya mengakhiri hidup," kata Jeffry.
Pihak kampus juga sebelumnya telah menelusuri kondisi kesehatan korban. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Al-Islam Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atau UMY Faris Al-Fadhat mengatakan mahasiswinya yang meninggal usai loncat dari lantai empat itu diketahui memiliki masalah kesehatan mental.
Faris mengatakan pihak kampus lewat Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY telah menelusuri kondisi kesehatan SM sebelum menjadi mahasiswi UMY. Dari hasil penelusuran itu, korban saat itu direkomendasikan untuk rutin mengikuti konseling psikologi karena memiliki kecenderungan gangguan mental.
"Tim psikolog LPKA UMY dibantu konselor Sebaya yang ditugaskan juga telah melakukan pendampingan dan memberi rujukan almarhun untuk berkonsultasi lanjutan (ke psikiater rumah sakit)," kata Faris.
Adapun SM merupakan mahasiswi baru yang berasal dari Desa Jagabaya II, Kecamatan Way Halim, Kabupaten Bandar Lampung. Dia tercatat masih duduk di semester satu Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol).
UMY menyatakan memfasilitasi seluruh proses penanganan dan biaya rumah sakit, serta pemberian santunan kematian, termasuk memfasilitasi kepulangan jenazah hingga sampai di kampung halamannya di Bandar Lampung.
Catatan Redaksi:
Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri:
Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.
Bisa konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.
Selain Dinkes DKI, Anda juga dapat menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:
Yayasan Pulih: (021) 78842580.
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293