Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Majalah Tempo Raih Adinegoro untuk Kategori Investigasi Cetak

Majalah Tempo akan menerima hadiah sebesar Rp 50 juta untuk anugerah Adinegoro yang diterimanya.

8 Februari 2020 | 10.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
(Kiri-kanan) Anggota AJI Jakarta Marina Nasution, Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Dyatmika, Sekretaris Jenderal AJI Jakarta Afwan Purwanto Muin, Lembaga Bantuan Hukum Pers Ahmad Fathanah Haris menghadiri diskusi publik terkait upah layak dan bahaya Omnibus Law bagi Jurnalis di Sekretariat AJI, Kalibata, Jakarta, Ahad 26 Januari 2020. TEMPO/Ahmad Tri Hawaari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Majalah Tempo meraih Anugrah Jurnalistik Adinegoro 2019, untuk kategori Indepht reporting media cetak, melalui tulisan berjudul 'Hanya Api Semata Api', yang diterbitkan 23 September 2019. Karya ini ditulis oleh Stefanus Teguh Edi Pramono bersama timnya dari Majalah Tempo Devi Ernis, Andita Rahma, dan Raymundus Rikang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penghargaan diberikan oleh Ketua PWI Pusat Atal S. Depari, kepada Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Dhyatmika, dalam acara Hari Pers Nasional yang digelar di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu, 8 Februari 2020. Pemberian penghargaan ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Panitia Tetap Karya Jurnalistik Adinegoro, Rita Sri Hastuti, mengatakan Adinegoro merupakan karya terbaik bagi pers di Indonesia yang mampu melibas sejumlah berita-berita yang cepat saji, dan digarap dengan serius serta tidak sembarangan. "Adinegoro yang tiap tahun meningkat ini menjadi barometer sekaligus berprestise dan berprestasi para insan pers,” kata Rita dalam siaran tertulisnya, Selasa, 4 Februari 2020.

Di kategori siber, Anugerah Adinegoro dimenangkan oleh Muhammad Amin bersama timnya, M Akhwan, Defizal, dan Evan Gunanzar dari Riaupos.co. Karya yang dimenangkan bertajuk Bom Waktu di Lahan Gambut yang terbit pada 22 Oktober 2019.

Sedangkan kategori televisi dimenangkan Rahdhini Ikaningrum bersama timnya, Herry Fitriadie, Iqbal Himawan, dan Johan Pahlevi dari Metro TV berjudul ‘Berebut Oksigen di Tambora' yang ditayangkan pada 09 Oktober 2019.

Kategori radio diraih Marga Rahayu bersama timnya, Supriati, Metalianda, dan Kamal Anshori dari LPP RRI Samarinda. Karya yang terpilih bertajuk Lubang Tambang Pembawa Petaka disiarkan pada 22 Juli 2019.

Kategori foto dimenangkan Affan Adenensi Riza Fathoni dari Harian Kompas berjudul Erupsi Gunung Anak Krakatau, disiarkan pada 24 Desember 2018. Kemudian kategori karikatur dimenangkan Djoko Susilo dari Harian Suara Merdeka berjudul Anak-anak Terlena oleh Gadget diterbitkan pada 24 Juli 2019.

Rita mengatakan pemenang dipilih melalui proses seleksi. Mereka dinilai para juri yang terdiri dari tokoh pers, pengamat, akademisi, dan profesional yang menguasai bidang jurnalistik. Menurut dia, penilaian ini tak sembarangan. Pasalnya, beberapa kali penyelenggaraan Anugerah Adinegoro tidak menemukan pemenang. "Contohnya tahun lalu (2018), untuk kategori indepth reporting media cetak tidak diadakan pemenang karena tidak memenuhi syarat," ujarnya.

Tahun ini, kata Rita, lebih bagus karena sudah ada pemenangnya untuk masing-masing kategori yang dilombakan. Para juri bahkan memuji karya para pemenang.

Majalah Tempo akan menerima hadiah sebesar Rp 50 juta untuk anugerah yang diterimanya. Anugerah Jurnalistik Adinegoro tahun ini menyediakan hadiah senilai itu untuk masing-masing pemenang di setiap kategori, berikut trofi, dan piagam penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).


EGI ADYATAMA | FRISKI RIANA

 

 

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Wartawan Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus