Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pernyataan Prabowo soal "Make Indonesia Great Again" tak akan menjadi slogan kampanye pemilihan presiden atau Pilpres 2019. Dahnil mengatakan, pernyataan Prabowo itu hanya analogi nasionalisme Indonesia dan Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak ada kaitannya dengan tagline atau narasi yang akan dicontoh dari Donald Trump, sama sekali enggak," kata Dahnil kepada Tempo, Ahad, 14 Oktober 2018. Pernyataan serupa dikemukakan Presiden AS Donald Trump dalam kampanyenya menjelang Pemilihan Presiden atau Pilpres AS 2016. Trump membawa narasi "Amerika First" dan "Make America Great Again".
Dahnil menegaskan, pidato Prabowo dalam acara Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta itu bertujuan menyampaikan semangat ekonomi nasional yang berlandaskan pasal 33 dan 34 Undang-undang Dasar 1945. Dia menuturkan Prabowo menawarkan gagasan membuat Indonesia berjaya dengan mengusung semangat itu.
"Pak Prabowo itu punya tradisi baca yang kuat, jadi kutipan itu dijadikan sekedar contoh," kata Dahnil.
Sementara itu, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan tim akan mengkaji apakah pernyataan "Make Indonesia Great Again" itu bisa dijadikan tagline kampanye. Menurut Sandiaga, pernyataan Prabowo itu menimbulkan beragam tanggapan.
Sandiaga menuturkan Indonesia pernah merasakan kejayaan di era Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, serta saat perekonomian Indonesia tumbuh 5-7 persen di era Orde Baru. Sehingga, kata dia, tidaklah salah jika Prabowo mengusung narasi ingin membuat Indonesia berjaya kembali.
"Ini lagi kami uji, kami kaji. Kita rindu bangsa yang kuat, jaya, dan ini diskursus yang sehat," kata Sandiaga di Posko Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Oktober 2018.