Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Bhakti Pulungan, mendukung rencana pemerintah untuk memberikan makan bergizi gratis di sekolah. Alasannya, kebanyakan kantin sekolah di Indonesia tidak menjual makanan yang sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aman mengatakan makanan sehat mungkin hanya tersedia di sekolah level elit atau dari bekal yang dibawa dari rumah—apabila siswa berasal dari kalangan mampu. “Kalau (siswa) beli di sekolah, siapa yang bisa memastikan (nutrisinya)?” kata Aman saat ditemui dalam acara peluncuran buku ‘Pitfalls pada Diagnosis Perawakan Pendek’ di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, pada Senin, 4 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter spesialis anak tersebut menyorotinya banyaknya siswa yang mengkonsumsi jajanan rendah gizi, seperti mi instan, bakso, dan makanan lain yang dijual dalam plastik. Sedangkan, jajanan-jajanan tersebut bisa mempengaruhi metabolisme dan sistem imun pada anak.
Aman juga menceritakan pengalamannya ketika bersekolah di Amerika Serikat, di mana sekolah menyediakan makanan sehat bagi semua siswa. Di kota tempat dia tinggal pun tidak ada banyak kafe atau tempat membeli jajanan. Walhasil, kebutuhan gizi pun bisa terpenuhi dari makanan yang disediakan oleh sekolah.
Meski Aman mendukung pemberian makan bergizi gratis di sekolah, ia mengatakan soal pelaksanannya adalah masalah lain. “Tapi bagaimana (dalam) melaksanakannya? Apakah bisa diberikan dan lain-lain, itu saya tidak mau komentar,” kata Aman.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, sebelumnya mengatakan telah melibatkan ahli gizi dari masing-masing daerah dalam menyusun menu Makan Bergizi Gratis yang akan mulai dilaksanakan 2025. “Kami ini hanya akan menentukan standar komposisi gizi, menunya akan ditentukan oleh ahli gizi di lokasi masing,” kata dia dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Badan Gizi Nasional masih akan melakukan uji coba Makan Bergizi Gratis di 100 titik pada akhir 2024. Meski tersebar di seluruh Indonesia, Dadan mengatakan sebagian besar lokasinya berada di Pulau Jawa.
Makan Bergizi Gratis merupakan program unggulan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Selain anak sekolah, program ini juga akan menyasar balita dan ibu hamil. Program ini mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun yang diambil dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).