Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Mendikdasmen: Sebanyak 114 Gedung Sekolah Terdampak Banjir Bekasi

Banjir yang menerjang Kota dan Kabupaten Bekasi ikut menenggelamkan 114 sekolah. Mendikdasmen Abdul Mu'ti minta pemerintah daerah ikut membantu.

6 Maret 2025 | 16.31 WIB

Warga melintas di depan sekolah SD Negeri Margahayu Bekasi yang terendam banjir di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 25 Februari 2020. Intensitas hujan tinggi di wilayah Bogor maupun Bekasi dan meluapnya aliran kali Cikeas membuat sejumlah titik di daerah bekasi terendam banjir dengan ketinggian 30 - 200 cm. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
material-symbols:fullscreenPerbesar
Warga melintas di depan sekolah SD Negeri Margahayu Bekasi yang terendam banjir di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 25 Februari 2020. Intensitas hujan tinggi di wilayah Bogor maupun Bekasi dan meluapnya aliran kali Cikeas membuat sejumlah titik di daerah bekasi terendam banjir dengan ketinggian 30 - 200 cm. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah atau Mendikdasmen Abdul Mu'ti, mencatat sebanyak 114 gedung sekolah di Kota dan Kabupaten Bekasi terdampak banjir yang terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025. Ratusan gedung sekolah yang mengalami kerusakan itu merata dari mulai tingkat SD hingga SMA dan sederajat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perincian gedung sekolah yang rusak di Kota Bekasi antara lain, 45 SD, 5 Sekolah Luar Biasa (SLB), 5 SMA, 5 SMK, dan 3 SMP. Sementara di Kabupaten Bekasi, 45 SD, 2 SLB, dan 4 SMA. “Jadi total untuk Kabupaten dan kota Bekasi itu ada 114 yang terdampak," kata Abdul saat meninjau salah satu gedung sekolah yang terdampak banjir di Bekasi, Kamis, 6 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Abdul mengatakan, kerusakan yang terjadi di 114 gedung sekolah itu kondisinya beragam mulai dari ringan hingga berat. Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan bantuan menyesuaikan dengan kebutuhan pada sekolah tersebut.

Namun dia menegaskan bahwa upaya perbaikan pada sejumlah bangunan sekolah terdampak tidak bisa dilakukan hanya mengandalkan pemerintah pusat. “Jadi nanti kita lihat mana yang bisa dikerjakan oleh pemerintah pusat, mana yang pemerintah provinsi, kabupaten dan kota,” kata dia.

Adapun Abdul Mu'ti juga menyampaikan, bahwa sejauh ini pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa barang maupun dana ke sekolah-sekolah yang terdampak. Bantuan tersebut di antaranya 100 paket family kit, 50 paket school kit untuk PAUD, SD 50 paket, SMP 75 paket, dan SMA 25 paket.

“Kemudian juga ada bantuan voucher untuk PAUD 10 voucher masing-masing Rp 25 juta, kemudian SD 4 voucher masing-masing Rp 20 juta, SMP 10 voucher masing-masing Rp 25 juta, SMA 10 voucher masing-masing Rp 25 juta,” katanya.

Banjir merendam Kota dan Kabupaten Bekasi sejak Selasa lalu. Luapan air sungai kali ini disebut lebih parah dari banjir yang pernah terjadi pada 2020 lalu. Dari 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi, 8 di antaranya terendam banjir. "Pagi ini, Kota Bekasi lumpuh," kata Tri pada Selasa, 4 Maret 2025.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus