Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Menjelang Pemilu 2024, Kenali Istilah Elektabilitas dalam Politik

Elektabilitas menjadi perbincangan menjelang pemilu 2024. Apa makna sebenarnya?

2 Oktober 2022 | 07.15 WIB

Elektabilitas Ganjar Pranowo Saingi Anies dan Prabowo
Perbesar
Elektabilitas Ganjar Pranowo Saingi Anies dan Prabowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang tahun politik pemilihan umum atau Pemilu 2024, sejumlah partai dan tokoh politik pun menyiapkan ancang-ancang untuk meningkatkan elektabilitasnya. Namun, tidak sedikit orang masih asing dengan istilah ‘elektabilitas’ yang sering wira-wiri bermunculan di media sosial dan perbincangan publik. Lantas, apa itu sebenarnya elektabilitas?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), elektabilitas didefinisikan sebagai tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan. Sementara kata ‘elektabilitas’ diserap dari bahasa inggris, yaitu electability yang bermakna keterpilihan. Elektabilitas bisa diterapkan untuk barang, jasa maupun seseorang, badan, partai.

Pembahasan elektabilitas kerapkali dihubungkan dengan figure atau tokoh, khususnya pemimpin. Hal ini karena elektabilitas memiliki keterkaitan dengan kemampuan seorang kandidat untuk memberikan citra atau persepsi yang memengaruhi orang lain untuk memilih dirinya saat pemilihan umum dilaksanakan.

Elektabilitas juga tidak bisa dilepaskan dari kepopuleritasan seorang tokoh atau kandidat. Seorang tokoh yang memiliki tingkat populeritas tinggi maka elektabillitasnya pun tinggi karena didukung ekspos dari media. Mengutip dari publikasi Survei dan Konsultan Politik: Membangun Popularitas dan Elektabilitas Politik, semakin populer suatu partai atau politikus, makin tinggi pula elektabilitas. Oleh karena itu, tidak sedikit partai atau tokoh politik berupaya meningkatkan elektabilitasnya menjelang pemilihan umum dengan tujuan memenuhi kriteria keterpilihan dan popularitas yang tinggi.

Meskipun demikian, antara elektabilitas dan popularitas adalah dua hal yang berbeda. Popularitas bermakna tingkat keterkenalan. esuatu yang populer lebih tinggi tingkat elektabilitas dibanding yang tidak. Populer belum tentu layak dipilih jika tidak memiliki kriteria elektabilitas. Sebaliknya, meskipun memiliki elektabilitas, tapi tidak populer, persentase keterpilihannya juga rendah.

Sementara dikutip dari Kampanye sebagai Komunikasi Politik: Esensi dan Strategi dalam Pemilu, elektabilitas partai politik maupun politikus dapat ditingkatkan denngan serangkaian kegiatan kampanye menjelang pemilihan. Kampanye politik berperan pentin untuk memperkenalkan kandidat kepada masyarakat. Melalui kampanye, citra partai dan politikus ditampilkan.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: MK Tolak Gugatan PKS Soal Presidential Threshold 20 Persen, Ini Penjelasan Ambang Batas Pemilu 2024

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus