Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan telah selesai menyusun anggota kabinet, untuk periode kedua di pemerintahannya. Ia menyebut, pengumuman nama-nama menteri itu bisa dilakukan kapan saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Bisa segera diumumkan, karena pasar juga sudah menunggu untuk kepastian,” kata Jokowi kepada para pemimpin redaksi media massa, yang diundang dalam jamuan makan siang di Istana Merdeka, Rabu, 14 Agustus 2019.
Jokowi juga membocorkan komposisi kabinetnya, yakni 45 persen dari partai dan 55 persen berasal dari kalangan profesional. Jika dipersentasekan dengan anggota kabinet yang berjumlah 34 orang, maka menteri dari partai jumlahnya sekitar 15 orang, sisanya dari profesional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lalu, bagaimana perbedaan komposisi antara pemerintahan Jokowi dan pemerintahan era sebelumnya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY? Berikut perbandingannya:
Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla
Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009)
Menteri non-parpol: 21 orang
Menteri parpol: 16 orang (Golkar 2, PKB 2, PBB 2, PKS 3, PAN 2, PPP 2, Demokrat 2, PKPI 1)
- Nama menteri dijaring dari usulan partai koalisi dengan besaran dua kali lipat dari kursi yang dijatahkan.
- Dua kali perombakan kabinet.
Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono
Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014)
Menteri non-parpol: 16 orang
Menteri parpol : 21 orang (2 PAN, 4 Golkar, 6 Demokrat, 4 PKS, 2 PKB, 3 PPP)
- Kandidat dijaring dari partai mitra koalisi dan ditawarkan ke non-koalisi, birokrasi, organisasi masyarakat, dan akademikus.
- Tiga hari menjalani proses psikotes hingga wawancara dan meneken pakta integritas.
- Dirombak dua kali karena kasus korupsi.
Joko Widodo-Jusuf Kalla
(2014-2019)
Menteri non-parpol: 18 orang
Menteri parpol : 16 orang
Joko Widodo-Ma’ruf Amin
(2019-2024)
Menteri non-parpol: 19 orang
Menteriparpol : 15 orang
DEWI NURITA l BUDI SETYARSO