SEJAK Oktober 1978 Acub Zainal, bekas Guhernur Irian Jaya
memasuki MPP dan terjun ke dunia bisnis sejak 1979. Ia tahu tak
ada tempat lagi baginya di Hankam, dan itulah sebabnya ia minta
MPP. Kini ia merasa bahagia. "Saya merasa bebas dan bisa
menikmati hidup dengan bisnis ini, 'katanya pekan lalu. Teman,
bekas anak buah, bahkan juga keempat anaknya kini semakin dekat
dengannya. Kini ia, 51 tahun. hukan lagi pejabat yang terikat
dengan ketentuan protokoler.
Mengapa dunia bisnis dipilihnya? Acub berkisah. Pernah seorang
India bertanya padanya. "Jenderal, apa sebetulnya yang anda
inginkan? ". Dijawab Acub: "Saya kepingin kaya." Mengapa? "Kaya
bisa membuat bahagia. Bukan untuk saya sendiri. Saya bisa
membantu orang lain yang memerlukannya." Untuk menjadi kaya
itulah ia memilih dunia usaha sebagai sarananya.
Sekarang ia memimpin beberapa perusahaan, antara lain PT Hamco,
PT Pcrkesa 78 -- bekerjasama dengan PT Haron Industry--dan PT
Alpha Zenith yang berinisial sama dengan namanya. Rumahnya di
Kebayoran Baru Jakarta tampak tidak henti-hentinya didatangi
tamu, karena Acub juga mengendalikan usahanya dari situ.
"Saya tidak suka membawa pangkat dan kedudukan saya dalam dunia
usaha. Saya ingin sukses sebagai Acub Zainal, bukan sebagai
usahawan jenderal," tegasnya. Ia mengaku belum pernah
memanfaatkan "jenderalnya" untuk kepentlngan usaha. "Mereka
datang pada Acub Zainal, bukan pada jerderalnya," lanjutnya.
Namun pengalamannya dengan partner asing menunjukkan ia tidak
bisa melepaskan diri dari kedudukannya yang lama. "Mereka lebih
dulu melihat kedudukan dan latar belakang saya," katanya
mengakui.
Seperti banyak jenderal lain, ia menilai instruksi Menhankam
tepat. Ia mengharap instruksi itu akan dapat mencetak prajurit
dan perwira ABRI yang benarbenar baik. Artinya yang merintis
karirnya di lingkungan ABRI, bukan diluarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini