Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mereka yang Berpeluang Gantikan Sultan HB X

Para pangeran keturunan Sultan HB IX menyebut beberapa nama yang bisa menggantikan Sultan HB X.

11 Oktober 2017 | 19.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Arif Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Para pangeran keturunan Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyebut bahwa sosok pengganti Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono X sudah mulai mengerucut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sebenarnya sudah mulai mengerucut siapa penggantinya (Sultan HB X), tapi sebelum diputuskan karena kami masih melihat dinamika di masyarakat, khususnya di Yogya,” ujar adik tiri Sultan HB X, Gusti Bendoro Pangeran Hario (GBPH) Cakraningrat ditemui Tempo di Yogyakarta Rabu 11 Oktober 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak Sultan HB X mengumumkan Sabda Raja atau perintah raja pada 2015 silam yang membuka peluang diangkatnya raja perempuan sebagai penerusnya, para rayi dalem atau keturunan inti HB IX yang jumlahnya 15 orang sebagian menentangnya. Raja perempuan dianggap akan memutuskan dinasti Hamengku Buwono sebagai pendiri Kerajaan Mataram Islam Yogyakarta.

Cakraningrat menuturkan, dari keturunan HB IX, yang berpeluang menggantikan Sultan HB X, ada tujuh orang dari total 16 keturunan HB IX dengan empat istrinya.

Mereka yang disebut berpeluang diangkat menjadi Sultan HB XI antara lain GPBH Hadisuryo, GBPH Hadiwinoto, GBPH Prabukusumo, GBPH Candraningrat, GBPH Suryodiningrat, GBPH Surya Mataram, dan GBPH Suryonegoro.

“Mereka (berpeluang) menjadi HB XI itu karena hanya mereka yang memiliki keturunan laki-laki,” ujar Cakraningrat yang kini menjabat sebagai Penghageng Danarto Pura (bidang keuangan) Keraton Yogya itu.

Dari 16 keturunan HB IX sendiri ada 12 keturunan laki-laki termasuk di dalamnya Sultan HB X.

Cakraningrat menuturkan, para rayi dalem keturunan HB IX sepakat, bahwa Sultan HB XI yang ditunjuk kelak yang memiliki keturunan laki-laki agar kelak suksesi ke HB XII tidak terjadi polemik seperti sekarang ini.

“Jadi suksesi berikutnya dari HB XI ke HB XII tidak bermasalah dan menimbulkan keributan seperti sekarang,” ujarnya.

Seperti diketahui, Raja Keraton saat ini Sri Sultan HB X tidak memiliki keturunan laki-laki. Kelima keturunannya seluruhnya perempuan.

Selain memiliki keturunan laki-laki, Cakraningrat menuturkan, yang diprioritaskan menjadi HB XI adalah mereka yang selama ini banyak berkiprah di Yogyakarta sehingga masyarakat sudah cukup mengetahui latar belakangnya.

“Saya dan beberapa keturunan HB IX banyak tinggal di Jakarta, warga Yogya mana tahu, sehingga saya tidak masuk karena juga tidak memiliki anak laki-laki,” ujar Cakra yang terhitung keturunan paling muda dari Sultan HB IX dari istri ke empatnya.

Cakra menuturkan persoalan raja laki-laki sebenarnya persoalan sedernaha namun fundamental bagi tradisi adat Keraton Yogya. “Kami hanya mencari ketersambungan darah keturunan Hamengku Buwono, sebab itu pilar utama,” ujarnya.

Juli Hantoro

Juli Hantoro

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus