Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Organisasi-Organisasi yang Dianggap Berafiliasi Dengan PKI

Setelah peristiwa G30S, anggota organisasi yang dianggap terkait dengan PKI diburu dan ditangkap

29 September 2021 | 10.38 WIB

Warga menyaksikan film pengkhianatan G30S/PKI pada acara nonton bareng di Bundaran Mall Graha Cijantung, Jakarta, 23 September 2017. Berikut foto-foto suasana acara nonton bareng film G30S/PKI yang digelar di sejumlah daerah. ANTARA FOTO
Perbesar
Warga menyaksikan film pengkhianatan G30S/PKI pada acara nonton bareng di Bundaran Mall Graha Cijantung, Jakarta, 23 September 2017. Berikut foto-foto suasana acara nonton bareng film G30S/PKI yang digelar di sejumlah daerah. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Komunis Indonesia (PKI) pernah menjadi salah satu partai terbesar di Indonesia. Anggota PKI pada 1965 dilaporkan mencapai 3 juta orang sehingga menjadikannya sebagai partai komunis terkuat di luar Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina (RRC). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh-tokoh PKI juga terlibat dalam pendirian sejumlah organisasi di Indonesia pada 1950-an dan menjadi petingginya.

 

Namun setelah peristiwa G30S, anggota organisasi yang dianggap terkait dengan PKI diburu dan ditangkap.  Berikut beberapa organisasi yang dianggap terkait dengan PKI:

 

Gerwani 

Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) adalah organisasi wanita yang aktif di Indonesia pada tahun 1950-an dan 1960-an. Gerwani sebelumnya bernama Gerwis (Gerakan Wanita Sedar). Mengutip dari buku Penghancuran Gerakan Perempuan (Politik Seksual di Indonesia Pascakejatuhan PKI) karya Saskia E. Wieringa, Gerwis berubah menjadi Gerwani dalam kongres kedua mereka pada 1954 dan memilih Umi Sardjono, yang juga merupakan anggota PKI, sebagai ketuanya

 

Lekra

Lembaga Kebudayaan Rakyat atau yang lebih dikenal dengan Lekra berdiri pada 17 Agustus 1950. Lekra digagas oleh sejumlah seniman dan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) seperti A.S. Dharta, M.S. Ashar, Henk Ngantung, Herman Arjuno, Joebaar Ajoeb, Sudharnoto, dan Njoto. Mereka membuat lembaga kesenian yang bertujuan mendukung revolusi dan kebudayaan nasional.

Meski didirikan orang-orang PKI, Lekra merupakan organisasi terbuka dan tidak menjadi bagian dari partai berlambang palu arit itu. Mengutip Majalah Tempo edisi khusus Lekra, keinginan DN Aidit agar Lekra melebur dengan PKI ditolak oleh Njoto, wakilnya di  Central Comite PKI.

Njoto beralasan di tubuh Lekra juga bergabung seniman nonkomunis yang bukan anggota partai, seperti Pramoedya Ananta Toer dan Utuy Tatang Sontani. Menyeret Lekra menjadi organ resmi partai hanya akan menyebabkan para seniman terkenal dan berpengaruh itu hengkang

 

 

SOBSI

 

Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI) dibentuk di Indonesia pada 29 November 1946. SOBSI merupakan serikat buruh terbesar yang pernah ada di Indonesia.

 

SOBSI memiliki hubungan kuat dengan PKI dan sebagian besar pengurusnya adalah aktivis partai tersebut seperti Harjono, Njono, dan Setiadjit Soegondo. SOBSI terlibat pula dalam pemberontakan Madiun 1948.

 

Pemuda Rakjat 

Organisasi ini mula-mula dibentuk dengan nama Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo). Pertama kali organisasi ini diciptakan atas inisiatif Menteri Pertahanan yakni Amir Sjarifuddin.

Dua tahun setelah pemberontakan PKI Madiun pada 1948, Pesindo berganti nama menjadi Pemuda Rakyat.

 

TIKA AYU

Baca juga:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus