Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Kediri – Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa, Emha Nabil Haroen, menginstruksikan anggotanya untuk netral dalam Pilkada Jawa Timur.
Menurut Nabil pemilihan Gubernur Jawa Timur yang diikuti dua kader NU yakni Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa harus disikapi dengan bijak oleh warga nahdliyin. Untuk meminimalisir konflik horizontal, Nabil menginstruksikan kepada anggota Pagar Nusa agar netral. “Saya minta semua anggota Pagar Nusa agar netral dalam kepentingan politik,” kata Nabil kepada Tempo di Kediri, Selasa 7 November 2017.
Baca: Pilgub Jatim, Soekarwo Beri Mandat Khusus ke Saifullah Yusuf
Organisasi Pagar Nusa, menurut Nabil, tidak akan keluar dari khitahnya sebagai wadah pencak silat di bawah naungan NU. Pagar Nusa bertujuan mengembangkan, melestarikan, membudidayakan, dan memperkenalkan seni bela diri pencak tanpa dipengaruhi kepentingan politik. Karena itu tidak tepat jika kemudian ada pihak-pihak yang ingin menarik organisasi ini ke dalam kepentingan politik praktis.
Alumnus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini menambahkan, Pagar Nusa didirikan oleh para pendahulu untuk mengikat pencak silat aliran tradisional sebagai wujud kepedulian terhadap dunia persilatan. Hal ini secara langsung mengabaikan perbedaan aliran-aliran silat yang ada di dalamnya. “Kami sudah terbiasa dengan perbedaan dan tidak ada masalah,” kata Nabil.
Simak: Khofifah Laporkan Calon Wakilnya di Pilgub ke Forum Kiai
Karena itu dia menjamin netralitas anggota Pagar Nusa dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur mendatang. Pagar Nusa juga akan aktif menjaga keamanan situasi politik menjelang hingga sesudah pemilihan kepala daerah yang melibatkan kader NU di dalamnya.
Sebelumnya sikap senada disampaikan Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah, organisasi persatuan pondok pesantren NU Jawa Timur pimpinan Ahmad Reza Zahid. Pengasuh Pondok Pesantren Al Mahrusiyah Lirboyo ini menyatakan organisasi RMI akan netral dalam pemilihan gubernur mendatang. “RMI secara kelembagaan akan netral dan tidak mendukung salah satu calon,” kata Reza.
Lihat: Alasan Emil Dardak Minta Spanduk Dirinya dan Khofifah Diturunkan
Namun dia mempersilakan para pengasuh pondok dan santri untuk menentukan sendiri pilihan pemimpin mereka atau bahkan mengikuti arahan kiai sepuh. Dia juga meminta warga NU agar tak terjebak konflik horizontal mengingat kedua kandidat memiliki potensi menggerakkan dukungan yang melibatkan nahdliyin.
Hingga kini sejumlah partai di Jawa Timur telah mengumumkan calon Gubernur dan wakil yang akan diusung dalam pemilihan serentak tahun depan. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa telah sepakat mengusung pasangan Syaifullah Yusuf – Azwar Anas. Sedangkan partai lain seperti Golkar memilih Khofifah Indar Parawansa yang hingga kini belum menemukan pasangan.
HARI TRI WASONO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini