Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Survei Indikator di Pilkada Jawa Timur: Tingkat Keterpilihan Khofifah Ungguli Risma dan Luluk

Dalam survei Indikator Politik Indonesia untuk Pilkada Jawa Timur terbaru, pasangan Khofifah-Emil meraup tingkat keterpilihan sebesar 61,2 persen.

30 September 2024 | 07.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat keterpilihan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak menempati urutan pertama dalam survei yang digelar untuk Pilkada Jawa Timur oleh lembaga Indikator Politik Indonesia. Khofifah-Emil meraup 61,2 persen suara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di urutan kedua, pasangan Tri Rismaharini alias Risma dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) meraih 26 persen. Sedangkan di urutan ketiga pasangan Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim mendapat dukungan 2,2 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Berdasarkan potret pertengahan September, Khofifah-Emil Dardak unggul signifikan dibanding peringkat kedua dan ketiga,” kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi melalui siaran di YouTube Indikator Politik Indonesia, pada Ahad, 29 September 2024.

Burhanuddin menambahkan, hasil survei atas tingkat keterpilihan calon pemimpin Jawa Timur itu merupakan gambaran yang paling mendekati saat hari pemungutan suara nanti.

Lebih lanjut, Burhanuddin mengatakan meski berada di peringkat kedua calon gubernur yang diusung PDIP, Risma masih bisa menyalip Khofifah. Adapun untuk pasangan calon asal PKB, Luluk dan Lukman, Burhanuddin mengatakan bahwa mereka harus menggenjot tingkat popularitas mereka untuk dapat menyusul paslon lain.

“Mau tidak mau tingkat kedikenalan Mbak Luluk maupun Lukmanul Hakim harus digenjot semaksimal mungkin,” ujarnya.

Jika merinci sebaran pemilih berdasarkan demografi, ditemukan bahwa Khofifah dan Emil didominasi oleh pendukung dengan rentang umur 25 tahun ke bawah dan disusul pendukung dengan rentang umur 41-55 tahun.

Sementara itu, rivalnya yakni Risma dan Gus Hans didominasi oleh pendukung berusia 26-40 tahun dan yang berumur di atas 56 tahun.

Di lain pihak, sebaran pendukung Luluk dan Lukman berdasarkan umur dinilai relatif tidak berbeda karena perolehan suaranya cenderung masih kecil.

Sementara itu, dalam kategori identitas dan afiliasi organisasi keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, organisasi masyarakat atau ormas Islam lain, ataupun yang bukan bagian dari ormas Islam, jumlah suara terdistribusi dengan merata.

“Umat NU ke Bu Risma, ke Mbak Luluk, dan juga ke Mbak Khofifah. Tidak ada yang terlalu menjomplang dan ekstrim,” kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Hendro Prasetyo.

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei pada 29 September 2024 dengan waktu pelaksanaan survei pada 9-14 September. Populasi yang digunakan dalam survei ini adalah WNI di Provinsi Jawa Timur yang memiliki hak pilih dengan mengambil 1.000 sampel menggunakan metode multistage random sampling yang memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar kurang lebih 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus