Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Panglima TNI, 3 Kepala Staf Angkatan dan Kapolri Main Wayang Orang Lakon Pandawa Boyong

Panglima TNI bersama para Kepala Staf TNI dan Kapolri akan memainkan teater wayang orang dengan lakon Pandawa Boyong di Taman Ismail Marzuki.

15 Januari 2023 | 15.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) bersama istri Ny. Vero Yudo Margono (kanan) melambaikan tangan kepada prajurit TNI AL saat tradisi pelepasan pejabat lama KSAL di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis 29 Desember 2022. Laksamana TNI Muhammad Ali resmi menjabat sebagai KSAL menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama para Kepala Staf TNI dan Kapolri akan memainkan teater wayang orang dengan lakon Pandawa Boyong di Taman Ismail Marzuki hari ini, Ahad, 15 Januari 2023.

Dalam pentas tersebut Yudo Margono berperan sebagai Bima Sena. "Pagelaran Wayang Orang ini merupakan salah satu upaya TNI dalam pelestarian budaya nusantara,” demikian bunyi pengumuman dalam pamflet yang diedarkan.

Pandawa Boyong bercerita tentang perjuangan Pandawa yang merupakan lambang kehidupan. Lakon ini mengajak penonton untuk lebih memahami, menghayati, dan mengamalkan semangat serta nilai-nilai Pancasila yang diwakili oleh masing-masing sosok Pandawa Lima. 

Selain Laksamana Yudo Margono sebagai Bima Sena, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit berperan sebagai Prabu Puntadewa. Kemudian, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman sebagai Bathara Guru, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali sebagai Batara Baruna dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Eyang Abiyasa. Sedangkan istri Yudo Margono, Vero Yudo Margono, yang juga Ketua Umum Dharma Pertiwi berperan sebagai Dewi Nagagini.

Baca Juga: Masa Jabatan Kurang dari Setahun, Panglima TNI Yudo Margono: Laksanakan Tugas Optimal

Pandawa Boyong menceritakan kepindahan (boyong) seluruh keluarga Pandawa dari negara Wirata ke negara Hastinapura setelah perang besar Barata Yudha selesai. Kresna sebagai penasihat Pandawa mengadakan sesaji (upacara) besar-besaran dan mengundang seratus raja dari tanah Hindi. Upacara tersebut dinamakan Sesaji Aswameda, artinya mengkukuhkan Yudhistira, saudara tertua Pandawa, sebagai raja di Hastinapura.

Singkat cerita ada dua raja yang memberontak karena tidak setuju atas penobatan Yudhistira sebagai raja Hastinapura. Raja Gardayaksa dan raja Gardawara mengerahkan prajuritnya untuk mengepung panggung upacara Sesaji Aswameda. Namun pemberontakan dua raja tersebut cepat ditundukkan oleh Bima dan Harjuna.

"Teater wayang orang ini akan disiarkan secara langsung dari Taman Ismail Marzuki Jakarta pada pukul 19.00 WIB sampai selesai,” kata pamflet pertunjukkan.

Baca Juga: Kunjungi Papua bersama Panglima TNI, Kapolri Minta Masyarakat Tak Perprovokasi Lepas dari NKRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus