Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Panglima TNI Jelaskan Pemadaman Karhutla Oleh TNI

Panglima TNI menjelaskan proses pemadamana karhutla yang dilakukan oleh satuannya.

19 September 2019 | 17.12 WIB

Satgas Karhutla Riau melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Senin, 16 September 2019. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terjadi membuat sejumlah wilayah di Provinsi Riau terpapar kabut asap. ANTARA
Perbesar
Satgas Karhutla Riau melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Senin, 16 September 2019. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terjadi membuat sejumlah wilayah di Provinsi Riau terpapar kabut asap. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan pemerintah dari berbagai unsur masih bekerja keras guna memadamkan api yang menjadi pemicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) baik di Kalimantan dan Riau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kemarin sore di Riau memang sudah terjadi hujan. Namun untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan masih intens ditangani terutama pasukan darat, water boombing lewat helikopter, dan teknologi modifikasi cuaca,” kata Hadi di sela berziarah ke makam Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Kota Yogyakarta, Kamis 19 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk kasus kebakaran hutan di Riau ini, Hadi menuturkan langkah langkah penanganan yang dilakukan dinilai sudah berjalan efektif. Hal itu bisa dilihat dari berkurangnya intensitas asapnya.

Sedangkan untuk penanganan kebakaran hutan yang terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Hadi mengatakan pasukan gabungan terus bekerja mencari awan-awan aktif yang bisa disemai untuk dijadikan hujan.

“Termasuk pasukan darat di Palangkaran dan Pontianak terus bekerja untuk mematikan titik api ini sesuai hasil monitoring satelit,” ujarnya.

Untuk mempercepat proses pemadaman tersebut, kata Hadi, TNI telah menambah personil yang terlibat. Di Riau, misalnya telah dikerahkan sekitar 5.800 personil masing-masing 2.200 orang dari TNI, 2.200 orang dari Polri dan selebihnya unsur relawan lainnya seperti pecinta lingkungan.

"Termasuk pos-pos penanganan yang ada di Riau. Awalnya 120 pos kemudian kami tambah lagi 30 pos sesuai dengan laporan hotspot harian yang disampaikan,"ujarnya.

Hadi mengungkapkan, dari 44 titik panas yang terdeteksi dari satelit, pihaknya telah berhasil memadamkan hampir seluruhnya dan tinggal satu titik saja.

Adapun titik tersebut sebenarnya hanya asapnya saja alias apinya sudah hilang atau tak ada. Karena yang terbakar adalah lahan gambut.

Hadi menuturkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus memantau juga penanganan kebakaran hutan ini. Presiden meminta agar dilakukan upaya pencegahan semua pihak karena dinilai lebih baik dibandingkan pemadaman.

Syailendra Persada

Syailendra Persada

Lelaki asal Tegal ini menjadi wartawan Tempo sejak 2011 setelah lulus dari Jurusan Sastra Inggris Universitas Diponegoro. Sebelum menjadi pengelola kanal Nasional di Tempo.co, ia berkecimpung di Desk Hukum majalah Tempo. Memimpin sejumlah proyek liputan interaktif di Tempo.co, salah satunya "Kisah di Balik Terali Besi” yang menceritakan penyiksaan tahanan oleh aparat. Liputan ini hasil kolaborasi dengan International Center for Journalists.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus