Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Ridwan Kamil dan jenazah anaknya tiba di Indonesia pada Ahad.
Jenazah Eril ditemukan polisi di pintu air Bendungan Engehalde di Bern berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi awal berenang.
Akhir pencarian selama dua pekan.
JAKARTA – Ridwan Kamil akan tiba di Indonesia pada Ahad, 12 Juni mendatang, bersamaan dengan jenazah anaknya, Emmiril Kahn Mumtadz. Gubernur Jawa Barat itu sengaja terbang kembali ke Swiss untuk meminta konfirmasi identitas dan menjemput jenazah Eril—begitu Emmiril biasa disapa. Pemakaman Eril rencananya dilakukan pada Senin, 13 Juni, di permakaman keluarga di Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepulangan jenazah Eril ke Bandung ini menutup pencariannya selama dua pekan akibat tenggelam di Sungai Aare, Swiss. Ia ditemukan di Bendungan Engehalde, Bern, sekitar 5,3 kilometer dari titik terakhir ia berenang di Schönausteg dan dilaporkan tenggelam.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi pintu air di Bendungan Engehalde pertama kali melaporkan melihat jenazah Eril pada Rabu, 8 Juni, sekitar pukul 07.00 waktu setempat. “Jenazah lalu didaratkan oleh kepolisian Swiss dan diidentifikasi sebagai pria Indonesia berusia 22 tahun yang sebelumnya dilaporkan hilang,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo, dalam keterangannya, kemarin. Kepolisian RI dan kepolisian Swiss berkoordinasi ketat selama proses pencarian Eril di Bern, ibu kota Swiss.
Ridwan Kamil langsung terbang sendiri ke Swiss dan tiba pada Kamis. Pada hari yang sama, kepolisian Swiss mengeluarkan hasil tes DNA yang mengkonfirmasi identitas Eril. Sekitar pukul 18.00 WIB, jenazah diserahkan kepada keluarga dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern.
Jenazah lantas disemayamkan di Inselspital, rumah sakit universitas di Bern, lalu dimandikan Ridwan, dikafankan, dan disalatkan. “Sesuai dengan syariat Islam,” kata Kang Emil, panggilan akrab Ridwan. Sebelum menyalatkan jenazah anaknya, Emil sempat melakukan panggilan video dengan istri dan keluarganya di Bandung, Jawa Barat. Jenazah Eril, kata Emil, utuh karena suhu dingin Sungai Aare serta minimnya fauna.
Sebelum jasad Eril ditemukan, Kepolisian Bern memastikan bahwa pencarian Eril yang hilang di Sungai Aare akan terus berlanjut. Saat itu, pencarian telah mencakup sekitar 30 kilometer wilayah Sungai Aare. Metode pencarian setiap hari disesuaikan dengan kondisi Sungai Aare yang selalu berubah sesuai dengan perkembangan cuaca. Perubahan metode ini, seperti dilansir kantor berita Reuters, juga selalu memperhatikan aspek keselamatan seluruh petugas yang terlibat dalam misi pencarian.
Menurut keterangan KBRI di Bern, saat cuaca baik, jumlah pengunjung di Sungai Aare cenderung meningkat. Pada musim panas tahun lalu, jumlah pengunjung yang beraktivitas di Sungai Aare bisa mencapai 18 ribu orang dalam satu hari. Kepolisian Bern menilai bahwa peningkatan jumlah pengunjung akan memberikan hal positif bagi upaya pencarian. Bisa saja pengunjung dan turis menyusuri area yang terlewat atau yang belum disisir tim pencarian.
Metode pencarian dilakukan dengan berpatroli menggunakan perahu dan patroli darat. Adapun anjing pelacak, drone atawa pesawat nirawak, dan penyelam juga digunakan, tapi bergantung pada jumlah debit air, tingkat kekeruhan air, serta cuaca di sepanjang area pencarian yang dapat berubah sewaktu-waktu. Swiss saat ini memasuki musim panas.
Kepolisian Bern optimistis naiknya temperatur pada musim panas akan berimplikasi pada penambahan debit air dan intensitas aktivitas pengunjung di sepanjang Sungai Aare. Peningkatan dinamika di Sungai Aare ini awalnya diharapkan akan berkontribusi positif terhadap proses pencarian.
Jenazah Eril ditemukan polisi pintu air Bendungan Engehalde. Ini merupakan salah satu bendungan besar di Bern yang menjadi pangkal sejumlah pembangkit listrik tenaga air. Kedalaman sungai yang di bagian tertentu mencapai 200 meter menjadi lokasi ideal dibangunnya PLTA.
KBRI Bern mendapat kabar hilangnya Eril di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada Kamis, 26 Mei lalu, sekitar pukul 11.24 waktu setempat. Menurut penjelasan kepolisian Swiss, Eril mengalami situasi darurat pada saat berenang. Putra sulung Ridwan Kamil itu sedang berenang bersama adiknya, Camillia Latetia Azzahra, dan seorang teman lainnya.
Tragedi ini menyita perhatian publik luas selama dua pekan terakhir. Eril saat itu berada di Swiss untuk riset sejumlah kampus pascasarjana. Sedangkan Ridwan Kamil dan istrinya berada di Inggris dalam kunjungan dinas.
MUTIA YUANTISYA | ANWAR SISWADI | INDRI MAULIDAR
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo