Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Pengamat Nilai Dukungan Fans K-Pop ke Anies-Muhaimin Bisa Jadi Game Changer di Pilpres 2024

Nyarwi Ahmad, menilai dukungan para fans K-Pop ke Anies-Muhaimin berpotensi menjadi game changer dalam Pilpres 2024.

4 Januari 2024 | 15.13 WIB

Pakar Komunikasi dari UGM Nyarwi Ahmad.  ANTARA/Livia Kristianti.
Perbesar
Pakar Komunikasi dari UGM Nyarwi Ahmad. ANTARA/Livia Kristianti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies atau IPS, Nyarwi Ahmad, menilai dukungan para fans K-Pop kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berpotensi menjadi game changer dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Syaratnya, menurut dia, komunitas pendukung itu mampu dijaga tetap natural dan organik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dukungan itu meluas seiring kemunculan akun @aniesbubble di X (dulu Twitter) usai Anies mengadakan live streaming perdana di media sosial TikTok pada Kamis, 28 Desember 2023. Nama Anies Bubble atau aniesbubble pun meroket jadi trending topic perbincangan hangat netizen pada 29 hingga 31 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika dukungan para penggemar K-Pop bisa bersifat organik dan natural, Nyarwi mengatakan tidak hanya social media marketing atau pemasaran melalui media sosial yang bekerja, tetapi juga algoritma.

"Di situ berjalan algoritmic political marketing, jadi model pemasaran politik yang digerakkan oleh algoritma," ucapnya saat dihubungi, Rabu, 3 Januari 2024.

Nyarwi menilai, sikap para penggemar K-Pop yang memperlakukan Anies seakan-akan idol Korea sebagai fenomena K-Popfication. Dia menyatakan ini merupakan salah satu bentuk selebrification of politics atau selebritisasi politik yang memanfaatkan media sosial. "Saya lebih suka menyebut mereka berusaha masuk ke dunia K-Pop," ucapnya.

Melalui selebritisasi politik, Nyarwi mengatakan para politisi berpeluang terkoneksi dan berinteraksi secara lebih mendalam tentang gagasannya dengan konstituen. "Ada pemilih yang memang sudah lama hidup dalam gelembung budaya Korea, maka wajar kalau mereka coba masuk," ujarnya.

Tak cukup sampai di situ, Nyarwi mengatakan dalam selebritisasi politik, para politisi menggunakan medium-medium yang selama ini bisa digunakan oleh para selebritis. "Fokusnya murni kesukaan kepada figur," ujar dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada atau UGM itu.

Bagi para penggemar K-Pop, kata "Bubble" sudah tak asing lagi karena merupakan nama platform yang kerap dipakai oleh idola K-Pop untuk berinteraksi dengan penggemarnya. Berkat akun ini, Anies pun mendapatkan emoji atau ikon sendiri bak idola K-Pop lainnya, yakni burung hantu sebagai ciri khasnya.

HAN REVANDA PUTRA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus