Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Pengamat Sebut Kasus Syahrul Yasin Limpo Bagian Politisasi Hukum

Menurut Ujang, tarik-menarik kepentingan dalam kasus Syahrul Yasin Limpo memang berada di posisi kasus hukum yang berkelindan dengan politik.

6 Oktober 2023 | 06.03 WIB

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (kiri) dan Ketua DPP NasDem Charles Meikyansah (kanan) meninggalkan NasDem Tower usai memberikan keterangan pers di NasDem Tower, Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2023. Syahrul Yasin Limpo menjelaskan kedatangannya ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan terkait dengan laporan dugaan pemerasan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (kiri) dan Ketua DPP NasDem Charles Meikyansah (kanan) meninggalkan NasDem Tower usai memberikan keterangan pers di NasDem Tower, Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2023. Syahrul Yasin Limpo menjelaskan kedatangannya ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan terkait dengan laporan dugaan pemerasan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo merupakan paduan dari politik dan penegakan hukum. Menurutnya, para polisi sebenarnya mengetahui fenomena ini, tetapi tidak mengatakan yang sebenarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Bukan rahasia umum,” kata dia ketika dihubungi, Kamis, 5 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ujang, tarik-menarik kepentingan dalam kasus Syahrul memang berada di posisi kasus hukum yang berkelindan dengan politik.

Dia melihat, tujuannya untuk menggembosi dan melemahkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung Koalisi Perubahan untuk Pilpres 2024. Oleh karena itu, menurut Ujang, kasus ini sedikit atau banyak akan berpengaruh ke elektabilitas Anies. “Ini bagian dari politik, kata dia.

Fenomena semacam ini, kata Ujang, lumrah terjadi di negara dunia ketiga seperti Indonesia. Oleh karena itu, dia melihat para pihak malu dan sulit mengakui.

Sebelumnya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, tak mau berkomentar banyak soal adanya politisasi hukum dalam kasus yang menjerat kader partainya tersebut. “Itu di luar kemampuan kami,” kata Surya kepada wartawan di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis sore, 3 Oktober 2023.

Surya justru menyatakan tak ada yang bisa menjamin sekaligus menggaransi sepenuhnya aparat penegak hukum tidak melakukan politisasi. Apalagi, pihaknya juga bukan penegak hukum. “Rekam jejak, kawan-kawan pers pasti lebih memahami,” kata dia.

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus