Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Rano Karno Ingin Bangun Pusat Oleh-oleh Jakarta, Contoh Toko Krisna di Bali

Rano Karno berujar nantinya pusat oleh-oleh itu bisa dikelola oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda Jakarta.

25 April 2025 | 14.41 WIB

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meninjau kondisi jembatan penyeberangan orang di Jalan Daan Mogot, Grogol Petamburan, Jakarta, 15 April 2025. Tempo/Sultan Abdurrahman
Perbesar
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meninjau kondisi jembatan penyeberangan orang di Jalan Daan Mogot, Grogol Petamburan, Jakarta, 15 April 2025. Tempo/Sultan Abdurrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno ingin membangun toko khas oleh-oleh Jakarta. Menurut Rano, Jakarta hingga saat ini belum memiliki tempat khusus yang menjual barang atau makanan khas ibu kota.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rano berujar ingin mencontoh Bali yang memiliki toko khusus untuk menjual oleh-oleh khas daerahnya. Dia menyebut Toko Krisna dan The Keranjang yang berlokasi di Pulau Dewata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jakarta ini enggak punya tempat belanja oleh-oleh. Kalau kita ke Bali, kita bisa ke Krisna atau kita ke Keranjang. Di Jakarta ini orang mau belanja oleh-olehnya di mana? Enggak punya tempat," kata Rano di Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat, 25 April 2025.

Rano pun mengusulkan beberapa lokasi di Jakarta yang bisa menjadi tempat menjajakan cindera mata khas daerah. Dia menyebut area Monumen Nasional atau Monas sebagai salah satu lokasi potensial.

Menurut Rano, area parkir Monas sebenarnya sudah memiliki banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang lahir dan besar di sana. Namun, kata dia, pemerintah provinsi bisa mencari titik-titik lain di Monas untuk pusat oleh-oleh khas Jakarta.

Rano berujar nantinya pusat oleh-oleh itu bisa dikelola oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda Jakarta. "Saya membayangkan Dekranasda ini punya toko di tengah kota yang bisa dikunjungi," ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Rano juga menyampaikan keinginannya agar Dekranasda Jakarta tidak hanya berfokus pada kerajinan tangan. Menurut dia, lembaga yang bergerak di bidang seni kerajinan itu dapat juga merambah penjualan dan pengembangan produk-produk kuliner.

Menurut Rano, Dekranasda Jakarta bisa memasuki sektor makanan dan minuman khas daerah dengan mengubah AD/ART. "Memang AD/ART Dekranasda itu bahasanya adalah kerajinan tangan. Dulu kerajinan tangan yaitu tas, anyaman, itu kerajinan tangan. Tapi sekarang, makanan itu juga sudah bagian dari kerajinan tangan. Masukkan itu," ujar dia.

Ketua Dekranasda Jakarta Endang Nugrahani Pramono Anung juga menyampaikan keinginannya agar Dekranasda bisa ikut mengembangkan kuliner tradisional. "Jakarta memiliki potensi besar untuk menghasilkan karya-karya kreatif dan inovatif," kata istri Gubernur Jakarta Pramono Anung itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus