Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bahasa Indonesia memiliki banyak aspek kebahasaan yang menarik untuk dipelajari, salah satunya adalah homonim. Homonim ini sering kali menjadi sumber kebingungan karena satu kata bisa berarti lebih dari satu hal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memahami apa itu homonim dan bagaimana contoh penggunaannya sangat penting untuk meningkatkan keterampilan bahasa, baik dalam berkomunikasi lisan maupun tulisan. Untuk itu, simak pengertian homonim beserta contohnya berikut ini.
Pengertian Homonim
Melansir dari buku Tata Istilah Bahasa Indonesia, homonim adalah kata yang memiliki bentuk atau pengucapan yang sama, tetapi memiliki makna yang berbeda karena berasal dari sumber yang berlainan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Homonim tidak hanya terbatas pada kata saja, tetapi juga meliputi pada ujaran yang lebih panjang seperti frase atau kalimat.
Untuk mengenali homonim, diperlukan melihat konteks kalimatnya. Homonim memiliki bentuk yang sama, jadi pembaca tidak dapat membedakannya hanya dari penulisan atau pengucapannya saja. Pembaca harus memahami bagaimana kata itu digunakan dalam kalimat.
Contoh Homonim dalam Bahasa Indonesia
Untuk memahami apa itu homonim, berikut adalah contohnya.
Bisa
- Dia bisa menyelesaikan tugas itu dengan baik.
- Ular kobra memiliki bisa yang sangat mematikan.
Pada contoh di atas, kata bisa memiliki dua makna yang sangat berbeda. Pada kalimat pertama, bisa bermakna ‘mampu’, sedangkan pada kalimat kedua, bisa bermakna ‘racun’ dari hewan berbisa.
Laba
- Perusahaan itu mendapat laba besar tahun ini.
- Laba-laba membuat sarangnya di sudut ruangan.
Pada kalimat pertama, laba bermakna ‘keuntungan’, sedangkan pada kalimat kedua, laba merujuk pada hewan laba-laba.
Tahu
- Saya tahu cara membuat kue ini.
- Hari ini saya makan nasi dengan tahu goreng.
Dalam kalimat pertama, tahu berarti ‘mengetahui’, sedangkan dalam kalimat kedua, tahu berarti makanan yang terbuat dari kedelai.
Bulan
- Bulan purnama tampak indah malam ini.
- Dia akan berlibur selama satu bulan.
Pada kalimat pertama, bulan mengacu pada satelit alami Bumi, sedangkan pada kalimat kedua, bulan mengacu pada periode waktu.
Pacar
- Ia pergi menonton bioskop bersama pacarnya.
- Nenek menggunakan pacar untuk mewarnai kukunya.
Di kalimat pertama, pacar berarti seseorang yang memiliki hubungan romantis dengan orang lain. Sedangkan di kalimat kedua, pacar merujuk pada pewarna alami yang sering digunakan untuk menghias kuku, terutama dalam budaya tertentu.
Kabur
- Anak itu kabur dari rumah tanpa sepengetahuan orang tuanya.
- Tulisan pada papan tulis itu tampak kabur dari kejauhan.
Pada kalimat pertama, kabur berarti lari atau melarikan diri dari suatu tempat. Dalam konteks kalimat kedua, kabur berarti sesuatu yang tidak terlihat dengan jelas atau buram.
Kali
- Dia sudah mengunjungi museum itu tiga kali.
- Anak-anak bermain di tepi kali yang jernih.
Kata kali di kalimat pertama merujuk pada jumlah frekuensi atau berapa kali sesuatu terjadi. Sedangkan di kalimat kedua kali berarti sungai, yaitu aliran air yang sering ditemukan di lingkungan alam.
Rapat
- Besok akan diadakan rapat untuk membahas proyek baru.
- Rumah-rumah di kampung itu berdiri rapat.
Dalam kalimat pertama, rapat merujuk pada pertemuan formal yang dihadiri beberapa orang untuk berdiskusi atau membuat keputusan. Kemudian di kalimat kedua, rapat adalah kondisi sesuatu yang berdekatan atau padat.
Palu
- Ia menggunakan palu untuk memaku papan.
- Dia berencana berlibur ke Palu pada akhir tahun ini.
Kata palu pada kalimat pertama pm merujuk pada alat memukul, biasanya untuk memasang paku. Sedangkan di kalimat kedua kata Palu merujuk pada nama ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah di Indonesia.
Bangun
- Dia bangun pukul enam pagi setiap hari.
- Bangun ruang itu memiliki sisi yang sama panjang.
Di kalimat pertama kata bangun merupakan kegiatan bangkit dari tidur. Sedangkan di kalimat kedua, kata bangun merujuk bentuk atau struktur.