Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

PKS Sambangi NasDem, Surya Paloh Hadir Virtual dari Kepulauan Seribu

NasDem dan PKS sepakat komunikasi politik yang cair dan dinamis di antara partai politik perlu terus dilakukan.

30 April 2021 | 19.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pertemuan Presiden PKS Ahmad Syaiku dan jajarannya dengan pejabat teras Partai NasDem di PKS Bela Negara NasDem, Jakarta, Jumat, 30 April 2021. Istimewa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu dan jajarannya menyambangi Gedung Akademi Bela Negara Partai NasDem di Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat sore, 30 April 2021. Dalam pertemuan ini, Surya Paloh hadir secara virtual dari kediamannya di Pulau Kaliage, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sempat berkomunikasi dengan Ketum Pak Haji Surya Paloh dan beliau juga berkomunikasi secara virtual. Terima kasih atas segala penerimaan yang penuh kehangatan dan kekeluargaan," kata Ahmad Syaikhu dalam konferensi pers seusai pertemuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surya Paloh diketahui bermukim di Pulau Kaliage selama masa pandemi Covid-19. Adapun dalam kunjungan ini, PKS disambut sejumlah pejabat teras NasDem, di antaranya Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate, Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali, Ketua DPP NasDem Charles Meikyansah, Ketua Komisi VII DPR dari NasDem Sugeng Suparwoto, dan Ketua DPP NasDem Okky Asokawati.

Johnny Plate mengatakan ada beberapa pokok pembicaraan dalam pertemuan ini. Menurut dia, NasDem dan PKS sepakat komunikasi politik yang cair dan dinamis di antara partai politik perlu terus dilakukan.

"Diharapkan bersama komunikasi yang cair dan dinamis akan memudahkan kita sebagai bangsa untuk menyelesaikan masalah yang pelik sekali pun," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Syaikhu mengatakan partainya mendukung peningkatan kualitas politik dan demokrasi di Tanah Air. Ia kembali menyinggung ihwal Indeks Demokrasi Indonesia yang terkategori cacat (flawed democracy) menurut The Economist Intelligence Unit.

"Kami sangat mendukung dalam perpolitikan terjadi peningkatan kualitas demokrasi sehingga tidak terpolarisasi dan menjadi beban berkepanjangan dalam kehidupan demokrasi bangsa," ujar Syaikhu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus