Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Suhartono alias Nono, Kepala Desa Sampangagung, Kutorejo, Mojokerto. Nono sebelumnya sempat dipenjara selama dua bulan lantaran dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran kampanye yang menguntungkan calon wakil presiden Sandiaga Uno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Terima kasih atas dukunganmu selama ini," kata Prabowo kepada Nono, dikutip dari keterangan tertulis, Ahad, 24 Februari 2019.
Pertemuan itu berlangsung di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Pacet, Mojokerjo, Jawa Timur. Suhartono tiba sesaat sebelum Prabowo meninggalkan pondok pesantren tersebut, seusai bersilaturahmi dengan para ulama di sana.
Prabowo juga berterima kasih atas semangat Suhartono dalam mendukungnya selama ini. Dia berpesan agar Suhartono tak takut menunjukkan keberpihakannya di pemilihan presiden 2019.
"Jangan pernah takut karena Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT selalu melindungi kita semua," ujar Prabowo.
Kubu Prabowo kerap menyebut Nono dipenjara lantaran mendukung calon presiden-wakil presiden nomor urut 02 ini. Dalam debat pemilihan presiden 17 Januari lalu, Prabowo juga menyinggung Suhartono di hadapan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Ada kepala desa di Jawa Timur menyatakan dukungan ke kami sekarang ditangkap, Pak," kata Prabowo.
Suhartono sebelumnya dinyatakan terlibat pelanggaran kampanye lantaran memobilisasi massa untuk menyambut kehadiran Sandiaga Uno di Mojokerto. Dia disebut meminta istrinya mengirimkan pesan Whatsapp kepada ibu-ibu PKK agar berkumpul dan ikut menyambut Sandiaga.