Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolsek Baras, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, Inspektur Dua atau Ipda Mohamad Harapansyah atau Afan Harapansyah mulai dikenal publik setelah viral belakangan. Dalam sebuah video yang tersebar di lini masa, pria yang akrab disapa Afan ini menunjukkan kebolehannya menggunakan bahasa isyarat. Fakta menariknya, polisi berusia 23 tahun itu merupakan Kapolsek termuda di Indonesia saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dan, belum lama ini ia menjadi sumber di acara variety show Brownies di Trans TV setelah sosoknya viral di berbagai platform media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut profil Ipda Mohamad Afan Harapansyah ini?
Mohamad Harapanysah atau Afan lahir di Bogor, 16 Juni 1999. Setamat dari SMA, ia langsung mendaftar di Akademi Kepolisian atau Akpol. Setelah lulus pada 2020, Afan kemudian di tempatkan di Polda Sulawesi Barat. Lebih setahun bertugas dengan jabatan terakhir Kaur Produk Spripim, dia kemudian ditunjuk sebagai Kapolsek Baras. Pelantikannya dilangsungkan sehari sebelum Lebaran 2022 saat usianya masih 22 tahun.
“Saya resmi dipercaya sebagai Kapolsek Baras pada bulan April 2022 dan dilantik oleh Kapolres Pasangkayu H-1 Idul Fitri,” kata Ipda Afan kepada tribratanews.polri.go.id, Jumat, 5 Mei 2023.
Meski menjadi Kapolsek termuda dan baru menjabat setahun, Afan ternyata telah memiliki segudang prestasi. Dia menerima sejumlah penghargaan mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, dan bahkan nasional. Total, kata dia, penghargaan yang telah diterimanya sebanyak 20. Beberapa di antaranya penghargaan gelar Polsek dengan lingkungan terbersih serta juara pertama sebagai Kapolsek pengelola media sosial terbaik.
“Ada piagam penghargaan atas terbaik kedua dalam sinergitas 3 pilar TNI, Polri dan Pemerintahan dan juara 1 Polsek dengan capaian tertinggi dalam rangka HUT RI ke-77 di Pasangkayu,” kata Afan.
Selain menerima sejumlah penghargaan, Afan ternyata memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Kemampuan itu kemudian dia salurkan untuk mendirikan kelas bahasa Inggris gratis bagi siswa SD hingga SMA di Baras. Kelas tersebut digelarnya di Polsek Baras sepekan sekali tiap Sabtu. Afan mengaku, dia memiliki puluhan anak didik yang dia ajar dengan metode berbeda-beda, sesuai tingkatan siswa.
“Kelas di Polsek karena kebetulan saya punya sedikit kemampuan lumayan untuk bahasa Inggris jadi saya bikin kelas gurunya juga saya sendiri,” kata dia.
Tak hanya itu, Afan ternyata juga mampu komunikasi menggunakan bahasa isyarat yang dipelajarinya secara otodidak. Dia belajar melalui materi-materi di Google dan Youtube. Afan mengaku terinspirasi dari aktor sekaligus aktivis teman tuli, Surya Sahetapy. Dia tertarik dengan visi putra penyanyi Dewi Yull itu, ingin Indonesia ramah disabilitas. Belakangan aksinya itu merap dibagikannya di media sosial.
“Waktu saya masih SMA, itu saya sering melihat videonya pak Surya Sahetapy. Jadi dia bikin influencer bisu gitu, dengan tujuan Indonesia ramah disabilitas,” katanya.
Pilihan Editor: Kapolsek Termuda Ini Perkenalkan Layanan Bersih dan Cepat