Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi dan pembenahan internal Kostrad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Respons tersebut setelah muncul dugaan adanya keterlibatan enam prajurit yang berasal dari satuan Brigade Infanteri (Brigif) Raider/20 Ima Jaya Keramo. "Kami akan melakukan evaluasi dan pembenahan ke dalam," kata Maruli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan mutilasi yang melibatkan 6 prajurit TNI di Timika. Jenderal TNI Andika Perkasa pun menyatakan bahwa pihak TNI akan melakukan invesitigasi dan pengusutuan terhadap kejahatan tersebut.
Profil Maruli Simanjuntak
Melansir laman Kodam Udayana, disebutkan bahwa Maruli Simanjuntak lahir pada 27 Februari 1970 di Bandung, Jawa Barat. Maruli merupakan alumni Akademi Militer 1992 dan memiliki spesialisasi dalam bidang infanteri. Berbagai posisi dan jabatan strategis pernah ia duduki selama kariernya dalam dunia militer.
Pada 2002, ia menjadi Komandan Detasemen Tempur (Denpur) Cakra. Selanjutnya, pada 2005, ia menjadi Perwira Bantuan Madya Operasi Kopassus. Pada 2008, ia dipercaya untuk menjadi Komandan Batalyon (Danyon) 21 Grup 2 Kopassus dan di tahun yang sama ia ditunjuk menjadi Komandan Sekolah Komando Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus.
Pada 2010, Maruli mendapatkan promosi jabatan dengan menjadi Wakil Komandan Grup 1 Kopassus dan selanjutnya ia menjadi Komandan Grup 2 Kopassus. Kemudian, pada 2014, ia menjadi Asisten Operasi Komandan Jenderal Kopassus. Setelah itu, ia ditunjuk menjadi Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
Setelah menjadi Komandan Grup A Paspampres, karier Maruli semakin moncer. Pada rentang waktu 2016-2017, ia berhasil menjadi Komandan Korem 074/Warastratama dan menjadi Wakil Komandan Paspampres. Selanjutnya, ia menjadi Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) IV/Diponegoro dan menjadi Komandan Paspampres sejak 2018 hingga 2020.
Setelah menjadi Komandan Paspampres, ia ditunjuk sebagai Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana dan kini ia menjadi Pangkostrad.
Menantu Luhut Binsar Pandjaitan
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan unsur-unsur penilain dalam penunjukkan Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad.
Menurut Andika salah satu aspek penilain kunci dalam penetuan Pangkostrad adalah keberhasilan Maruli saat menjadi panglima komando daerah militer. Sebagaimana diketahui Maruli sempat menjadi Pangdam IX/Udayana sebelum menjadi Pangkostrad.
"Jabatan pangdam itu sebetulnya adalah salah satu aspek penilaian, apakah saat menjabat ada sesuatu yang kemudian membuat yang bersangkutan layak," kata Jenderal Andika saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 24 Januari 2022.
Panglima TNI menekankan penunjukan menantu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini sudah sesuai dengan penilaian secara profesional. "Jadi penunjukkan Maruli benar-benar sesuai dengan penilain secara profesional dan memang sangat pantas untuk menjadi Pangkostrad," katanya.
EIBEN HEIZIER I SDA
Baca: Sosok Maruli Simanjuntak Eks Danpaspampres dan Menantu Luhut Jadi Pangkostrad
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.