Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Profil Tiga Menteri Terbaik Versi Indikator Politik Indonesia: Sri Mulyani, Erick Thohir, dan AHY

Sri Mulyani Indrawati, Erick Thohir, dan AHY jadi tiga menteri yang paling disukai masyarakat menurut survei Indikator Politik Indonesia.

3 Februari 2025 | 14.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan tentang APBN Kita di Kementerian Keuangan, Jakarta, 6 Januari 2025. ANTARA/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir, dan Menteri Koordinator Bidang Infrastuktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menjadi tiga menteri yang paling disukai oleh masyarakat menurut survei Indikator Politik Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Survei soal kepuasan masyarakat terhadap para menteri di Kabinet Merah Putih itu dilakukan pada 16 – 21 Januari 2025 dengan menggunakan metode penarikan sampel multistage random sampling terhadap 1.220 responden. Survei ini memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ada 11,4 persen masyarakat yang menyebut Sri Mulyani sebagai menteri dengan kinerja paling bagus,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis hasil survei yang dilakukan secara daring, Senin, 27 Januari 2025.

Dalam survei terbuka yang dilakukan tanpa memberikan daftar nama menteri tersebut, Sri Mulyani menduduki peringkat pertama sebagai menteri yang dinilai memiliki kinerja paling baik. Ia disusul oleh Erick Thohir yang dipilih oleh 11,2 persen responden sebagai menteri terbaik Prabowo. Nama lain yang turut dinilai baik oleh publik adalah AHY.

Burhanuddin menilai, munculnya nama-nama tersebut erat kaitannya dengan popularitas para menteri di mata masyarakat. Menteri-menteri yang telah menjadi top of mind masyarakat, kata Burhanuddin, cenderung mendapatkan penilaian yang lebih bagus dibandingkan menteri yang belum dikenal oleh masyarakat.

“Penilaian kinerja paling baik sangat dipengaruhi oleh awareness responden terhadap nama-nama menteri yang ada di kepala mereka,” katanya.

Profil tiga menteri terbaik versi survei Indikator Politik Indonesia.

1. Menteri Keuangan Sri Mulyani

Sri Mulyani Indrawati lahir di Bandar Lampung pada 26 Agustus 1962. Setelah lulus sebagai Sarjana Ekonomi jebolan Universitas Indonesia, ia melanjutkan pendidikan di University of lllinois Urbana Champaign, Amerika Serikat untuk gelar Master of Science of Policy Economics dan gelar Ph.D in Economics.

Sebelum terjun ke pemerintahan, Sri Mulyani dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Pernah menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas, pada Desember 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono me-reshuffle-nya jadi Menteri Keuangan.

Selain mengemban jabatan Menkeu, pada 2008 hingga 2009, Sri Mulyani juga pernah menjadi pelaksana tugas sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Pada 2010, ia kemudian meninggalkan jabatan Menteri Keuangan di era SBY ketika ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Ia merupakan wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menduduki jabatan tersebut.

Di era pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi, Sri Mulyani kembali ditunjuk sebagai bendahara negara pada 2016 dan berlanjut untuk periode kedua pada 2019 hingga 2024. Berniat akan rehat, ternyata Presiden Prabowo Subianto juga meminta Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan untuk membantu pemerintahannya.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Tim Media PSSI

2. Menteri BUMN Erick Thohir

Erick Thohir lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970 silam. Dia menamatkan pendidikan bidang komunikasi dengan gelar Associate of Arts dari Glendale University. Ia juga mendapat gelar Bachelor of Arts bidang Periklanan dari American College pada 1991 serta gelar Master of Business Administration dari National University of California pada 1993.

Sebelum terjun di dunia pemerintahan, Erick Thohir sempat menduduki kursi dewan direksi dan dewan komisaris sejumlah perusahaan serta organisasi. Jabatan itu antara lain Komisaris Utama Mahaka Media (2010-2019), Presiden Klub Inter Milan (2013-2016), dan Direktur Utama (Dirut) PT Intermedia Capital Tbk yang merupakan induk televisi swasta ANTV (2014-2019).

Meski tidak bergabung dalam partai politik, Erick Thohir diangkat sebagai Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019 oleh Jokowi melalui Keputusan Presiden No. 133/P Tahun 2019. Salah satu langkahnya dalam memimpin Kementerian BUMN adalah memetakan 7 perusahaan milik negara yang akan dibubarkan lantaran terus merugi atau lama tidak beroperasi.

Ketujuh BUMN tersebut adalah PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Kertas Leces (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero).

Dalam perjalanan kariernya, Erick Thohir lantas didapuk sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau Ketum PSSI menggantikan Mochamad Iriawan atau alias Iwan Bule. Pada pemerintahan Prabowo, dia kembali ditunjuk sebagai Menteri BUMN.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ditemui di NTV Business Forum pada Rabu, 4 Desember 2024 di Raffles Hotel, Jakarta Selatan. TEMPO/Nabiila Azzahra A.

3. Menteri Koordinator Bidang Infrastuktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono atau akrab disapa AHY adalah putra sulung SBY dan Ani Yudhoyono. Sebagai anak seorang perwira TNI, pria kelahiran 10 Agustus 1978 ini tumbuh dan berkembang di berbagai lokasi yang berbeda, karena mengikuti tugas ayahnya dari Bandung, Timor Timur, hingga Amerika Serikat.

Dari segi pendidikan, AHY merupakan siswa yang aktif dan berprestasi. Pada 1997, ia berhasil mendapat prestasi sebagai lulusan terbaik dari SMA Taruna Nusantara dan meraih penghargaan Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer (Akmil).

Sejak tahun pertama menjadi taruna Akmil, AHY berhasil memperoleh berbagai penghargaan. Pada 1999, ia meraih medali Tri Sakti Wiratama atas prestasi kolektif dalam bidang akademik, kebugaran fisik, dan kepribadian. Keberhasilan ini membawa AHY terpilih sebagai Komandan Resimen Korps Taruna. Pada 2000, ia lulus dari AKMIL dengan predikat terbaik dan meraih Bintang Adhi Makayasa.

Setelah 16 tahun berkarier di kemiliteran, demi menekuni politik, AHY memutuskan mundur dari TNI AD pada September 2016 lalu. Ia purnatugas dengan pangkat terakhir Mayor. Padahal Jenderal Gatot Nurmantyo, Panglima TNI saat itu, menyebut AHY bakal dipromosikan naik pangkat Letnan Kolonel.

AHY memasuki dunia politik saat maju ebagai Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sylviana Murni dalam Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2017. Saat itu ia diusung oleh Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN. Namun, pasangan Agus-Silvy harus menerima kekalahan dari dua paslon lain yakni Ahok-Djarot dan Anies-Sandi yang melaju ke Pilgub putaran kedua.

Pada 15 Maret 2020, AHY dipilih dan berhasil menduduki posisi Ketua Umum Partai Demokrat untuk periode 2020-2025. Ia mendapat dukungan dari 34 provinsi dan 514 Kabupaten serta Kota di seluruh Indonesia. Demokrat yang dipimpin oleh AHY berada di luar Pemerintahan selama hampir 10 tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden.

Belakangan Demokrat bergabung dengan partai pendukung Jokowi untuk mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Setahun lalu, Februari 2024, AHY kemudian dilantik Jokowi menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang. Di era Prabowo, ia juga ditunjuk jadi pembantu presiden, sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastuktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Vedro Imanuel Girsang, Amelia Rahima Sari, Andika Dwi, Rizki Dewi Ayu, Daniel A Fajri, Fani Ramadhani, dan Melynda Dwi Puspita berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus