Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengaku tersinggung dengan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal larangan buka puasa bersama para pejabat. Said menyebut tidak ada negara Islam selain Indonesia yang mempersoalkan buka bersama tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kalau dilarang itu menyinggung perasaan saya. Itu saja masalahnya. Buka bersama di mana-mana aja di masjid di Masjidil Haram di Mekah, buka bersama amir-amir, family dari kerajaan itu biasa," kata Said Aqil saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 25 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Said, jika Jokowi mempersoalkan gaya hidup mewah para pejabat yang dikhawatirkan dipamerkan saat buka puasa bersama, maka pemerintah tinggal melarang ada pemborosan dalam acara buka puasa bersama tersebut. Selain itu, Said berpendapat pemborosan dalam buka puasa bersama harusnya tidak masalah jika yang digunakan adalah uang pribadi, bukan APBN.
Said menyarankan Jokowi mempertimbangkan manfaat dan mudharat (keburukan) saat membuat suatu keputusan. Untuk buka puasa bersama ini, Said menyebut lebih banyak manfaat yang bisa diambil dari kegiatan ini. Sehingga, ia meminta Jokowi mencabut keputusan tersebut.
"Dicabut kalau saya, kalau saya (minta) dicabut. Saya mohon dicabut," kata Said.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengklarifikasi arahan Presiden Jokowi tentang larangan buka puasa bersama. Arahan tersebut tertuang dalam surat berkop Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor R 38/Seskab/DKK/03/2023 tertanggal 21 Maret 2023.
"Yang pertama bahwa buka puasa itu atau arahan Presiden itu hanya ditujukan kepada para Menko, Menteri, dan kepala lembaga pemerintah," ujar Pramono dalam keterangannya, Kamis, 23 Maret 2023.
Pramono memastikan larangan buka puasa bersama itu tidak berlaku bagi masyarakat umum. Sehingga, dia memastikan masyarakat diberikan kebebasan untuk melakukan atau menyelenggarakan buka puasa bersama.
Selain itu, Pramono menyebut larangan buka puasa bersama itu lantaran aparat sipil negara, pejabat pemerintah sedang mendapatkan sorotan yang sangat tajam dari masyarakat.
"Untuk itu Bapak Presiden meminta kepada jajaran pemerintah, ASN untuk berbuka puasa dengan pola hidup yang sederhana, tidak melakukan atau mengundang para pejabat jika mereka melakukan buka puasa bersama," kata Pramono.
Sehingga dengan demikian, Jokowi berharap para pejabat dapat memberikan contoh kepada masyarakat soal kesederhanaan.
M JULNIS FIRMANSYAH
Pilihan Editor: Yaqut Minta ASN Kemenag Tidak Gelar Buka Puasa Bersama: Anggarannya untuk Fakir Miskin dan Anak Yatim