Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung atau SBM ITB menggelar kuliah gratis tanpa gelar bagi peserta lulusan Sekolah Menengah Atas sederajat. Setelah enam bulan kuliah secara online atau daring, peserta selanjutnya bahkan bisa melakukan magang kerja selama enam bulan disertai gaji.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Begitu lulus mereka sudah siap bekerja,” kata Ketua Pusat Bisnis Berkelanjutan SBM ITB Donald Crestofel Lantu, Selasa 21 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program Mini SBM itu menggaet mitra perusahaan yaitu PT Tangkas Cipta Optimal (TACO) yang berada di Cikande, Serang, Banten. Dirintis sejak Agustus 2023 lalu, pendaftaran angkatan kedua pada tahun ini tengah disiapkan kelanjutannya. Pada angkatan pertama yang diminati 169 pendaftar, tersaring 50 orang yang kini telah siap bekerja.
“Ini bagian dari pendidikan inklusif bahwa selama ini SBM ITB banyak melakukan program pendidikan eksklusif yang terkenal dengan biaya mahal,” ujar Donald.
Lewat program satu tahun tanpa gelar itu, SBM ITB dan mitra ingin menjangkau lulusan SMA sederajat yang tidak bisa melanjutkan kuliah. Donald menyodorkan data bahwa dari 6,7 juta lulusan SMA sederajat yang bisa melanjutkan kuliah hanya 1,8 juta orang.
Nantinya, di kelas daring, peserta mendapat materi kuliah seperti di SBM ITB selama enam bulan, seperti dasar pengembangan diri, pola pikir, bisnis dan manajemen, serta kiat menjadi orang yang sukses. Peserta kuliah juga mendapatkan materi alat bantu bekerja seperti aplikasi di komputer.
“Materi kami sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan,” kata Donald sambil menambahkan perusahaan ikut mengadakan tes psikologi dan kepribadian disertai alatnya. Menurut Donald, pada tahun ini program kemitraan itu berkembang dengan menggaet sebuah perusahaan keuangan di Bandung, kemudian dengan sebuah kampus swasta.
Seluruh dana program ini disebutkannya berasal dari corporate social responsibility (CSR) masing-masing pihak. Harapannya, kualitas pendidikan bisnis bisa dirasakan banyak orang khususnya bagi warga yang kurang mampu.
“Kalau ada mitra lain yang tertarik bisa kami kembangkan, termasuk jika ada program dari pemerintah,” kata dia.
Dalam keterangannya, Dekan SBM ITB Ignatius Pulung Nurprasetio menerangkan bahwa SBM ITB sebagai sekolah bisnis dengan akreditasi AACSB (Association to Advance Collegiate Schools of Business) sedang menerapkan program yang berdampak sosial. Program dikhususkan bagi kalangan yang kurang mampu sehingga mereka mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan kesempatan kerja di perusahaan yang kompetitif.