Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebelas tahun lalu, tepatnya pada 26 November 2011, menjadi hari tak terlupakan bagi masyarakat Kutai Kartanegara atau Kukar. Pada hari itu terjadi sebuah tragedi runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara yang merenggut puluhan korban jiwa dan mengakibatkan kerusakan parah kendaraan yang melintas di atas jembatan itu.
Jembatan Kutai Kartanegara adalah jembatan yang melintang di atas Sungai Mahakam. Jembatan ini menghubungan Kota Tenggarong dengan Kecamatan Tenggarong Seberang yang menuju ke Kota Samarinda. Jembatan yang dibangun pada 1995 dan selesai pada 2001 dengan menghabiskan dana sebesar 150 miliar.
Namun pada 26 November 2011, Jembatan Kertanegara mengalami ambruk pada pukul 16.30 WIT. Saat ambruk, Jembatan Kutai Kartanegara saat masih berumur 10 tahun. Akibatnya, sejumlah kendaraan yang melintas di atasnya tercebur ke Sungai Mahakam dan menewaskan sejumlah orang dan puluhan luka-luka. Para korban pun segera dilarikan ke RSUD Aji Parikesit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Baca: Tiga Terdakwa Jembatan Kutai Divonis Satu Tahun
Sebab Ambruk Jembatan Kukar 11 tahun Lalu
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Timur, runtuhnya jembatan disebabkan karena tali atau kabel penahan jembatan yang tiba-tiba putus secara berantai. Proses runtuhnya jembatan berlangsung hanya 30 detik.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan jembatan tengah mengalami perbaikan tetapi tidak dilakukan penutupan untuk umum sehingga jembatan tidak kuat menahan lalu lintas yang berlangsung dan berujung jembatan runtuh.
Laporan awal pada 27 November 2011, korban jembatan Kukar ada 5 orang tewas, 33 orang hilang, dan 40 orang luka-luka. Pada 13 Desember 2011, dikabarkan adanya penambahan korban tewas menjadi 23 orang dan 13 orang dalam tahap pencarian. Sementara dua bus, dua truk, empat mobil, dan lebih dari sepuluh sepeda motor turut tercebur ke sungai. Atas peristiwa ini, Basarnas mengerahkan 31 penyelam. Selain itu, terdapat bantuan enam alat berat untuk mengangkat badan jembatan yang beratnya 1.620 ton.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Ini versi Resmi Penyebab Runtuhnya Jembatan Kutai
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini