Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Berita Tempo Plus

Mencontoh Pengakuan Belanda atas Kekerasan Militer

Pengakuan Belanda atas kekerasan militer mereka di Indonesia pada periode 1945-1949 dapat ditindaklanjuti dengan permintaan ganti rugi. Contoh serupa terjadi dalam peristiwa pembantaian Rawagede pada 1947.

19 Februari 2022 | 00.00 WIB

Artileri dari Brigade Marinir menembakkan peluru berdaya ledak tinggi di Tanjungsari, Jawa Timur, awal 1947. The Netherlands Institute for Military History (NIMH) via REUTERS
Perbesar
Artileri dari Brigade Marinir menembakkan peluru berdaya ledak tinggi di Tanjungsari, Jawa Timur, awal 1947. The Netherlands Institute for Military History (NIMH) via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Sejarawan mengapresiasi permintaan maaf pemerintah Belanda atas kekerasan militer mereka pada periode mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

  • Kekerasan militer Belanda selama periode 1945-1949 dilakukan secara meluas dan penuh kesengajaan.

  • Kekerasan militer Belanda di Indonesia itu mendapat pembiaran, baik dari segi hukum, militer, maupun yudisial.

JAKARTA – Sejarawan Asvi Warman Adam mengatakan pemerintah Indonesia mesti mencontoh pengakuan Belanda atas berbagai peristiwa kekerasan militer mereka di Tanah Air selama periode mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada 1945-1949. Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu mengatakan Indonesia patut juga meminta maaf kepada warganya atas berbagai kekerasan di masa lalu, di antaranya peristiwa 1965.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus