Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami tidak pernah, karena hal seperti itu merupakan kebijakan Pak Jokowi," ucap Hasto di Kantor DPP PDIP Jakarta, Sabtu, 30 September 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jokowi pada Jumat malam itu datang mengenakan jaket warna merah dan duduk di barisan paling depan bersama Danrem 061/Suryakencana Kolonel Inf Mirza Agus dan Kapolresta Bogor Kota Komisaris besar Ulung Sampurna Jaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Acara nonton bareng film Penghianatan G30S PKI sebelumnya diinstruksikan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk jajarannya. Dalam perjalanannya, instruksi ini menuai pro dan kontra. Banyak yang menilai film G30S PKI yang sudah tak ditayangkan lagi sejak Orde Baru tumbang itu, banyak menyimpang dari sejarah yang ada. Namun sebagian menilai penayangan film ini perlu untuk mengingatkan lagi sejarah kelam tragedi 1965.
Menurut Hasto, bangsa Indonesia harusnya lebih bijaksana dalam menyikapi persolan yang masih mengandung kontroversi ini. Hal ini dilakukan sebagai pembelajaran agar tak ada lagi upaya merongrong kewibawaan pemerintah yang berasal dari rakyat. "Dan agar tidak ada lagi upaya untuk menggantikan ideologi bangsa," ucapnya.
Menurut Hasto para sejarawan perlu bicara untuk mengungkap kebenaran-kebenaran akademis peristiwa G30S PKI tersebut dibandingkan menonjolkan aspek-aspek politik dari peristiwa tersebut.Apalagi saat ini di antara keluarga korban tragedi 1965 dan kalangan keluarga pahlawan revolusi telah terjadi proses rekonsiliasi.