Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim transisi pemerintahan Pramono Anung-Rano Karno, disingkat Pramono-Rano, resmi diumumkan usai acara penetapan Gubernur Dan Wakil Gubernur terpilih Daerah Khusus Jakarta pada Kamis, 9 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim ini akan berkerja hingga agenda pelantikan pemimpin Jakarta yang baru pada Februari atau Maret mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pramono Anung mengatakan tim transisi ini akan membantunya dan Rano untuk menyiapkan peralihan pemerintahan sehingga dapat langsung bekerja usai dilantik. Pihaknya akan meminta tim untuk berdiskusi dengan para mantan Gubernur Jakarta. Selain itu, ia juga berencana mengadopsi sederet program pasangan calon (paslon) lainnya di Pilkada Jakarta.
“Sifatnya menyiapkan, bukan memutuskan,” kata Pramono kepada wartawan saat ditemui usai penetapan gubernur dan wakil gubernur terpilih Jakarta di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Kamis, 9 Januari 2025.
Berikut serba-serbi Tim Transisi pemerintahan Pramono Anung-Rano Karno:
1. Diisi orang-orang profesional
Pramono mengatakan, tim transisi kepemimpinannya akan berisi orang-orang profesional dan berpengalaman di bidangnya. Ia memberi contoh orang-orang profesional yang dia maksud terdiri dari para ahli yang telah sebelumnya telah bekerja di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, seperi ahli air dan tata ruang.
“Jadi bukan pendekatan politik, tetapi betul-betul orang-orang yang bekerja,” kata Pramono.
2. Tidak gunakan ASN daerah lain
Pramono juga menyebut pihaknya tidak membawa Aparatur Sipil Negara (ASN) dari wilayah lain untuk bekerja bersamanya ketika menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Menurut Pramono, ASN yang saat ini bekerja di Pemprov Jakarta merupakan modal dasar yang luar biasa bagi kepemimpinannya kelak.
Hal ini, kata dia, juga sesuai dengan gaya kepemimpinannya sejak menjabat sebagai anggota DPR, Sekretaris Presiden, hingga Menteri. Ia mengklaim, selama menjalani jabatan-jabatan tersebut, dia tidak pernah membawa ASN dari luar lingkup jabatannya.
“Jadi ASN yang akn saya optimalkan adalah ASN di Jakarta,” kata Mantan Menteri Sekretaris Kabinet ini.
3. Urgensi pembentukan tim transisi
Disampaikan pada Desember 2024 lalu, Pramono menyiapkan tim transisi untuk membantunya sebelum menjalankan pemerintahan. Pembentukan tim ini menurut dia untuk membantunya mengetahui masalah yang dihadapi di wilayah pemerintahannya.
“Saya tidak mau begitu bekerja enggak mengetahui apa-apa. Saya harus tahu semuanya. Nanti timnya akan diumumkan secara resmi,” kata Pramono saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Desember 2024.
4. Hanya bertugas hingga pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur
Menurut Pramono, tim transisi hanya akan bertugas hingga pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta pada 7 Februari 2025 atau Maret, jika jadi diundur. Pihaknya menegaskan, tim ini diperlukan untuk membantu peralihan kepemimpinan di Jakarta.
“Yang jelas tugasnya itu adalah membantu sebelum gubernur menjabat. Itu saja tugasnya. Kami ingin mempersiapkan diri sebagai pemerintahan baru, sehingga perlu tim transisi itu,” kata Pramono saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Desember 2024.
5. Kolaborasikan program kerja paslon lain
Juru bicara Pramono Anung-Rano Karno, Aris Setiawan Yodi, mengatakan tim transisi akan mengelaborasi program kerja yang ditawarkan paslon lain di Pilkada Jakarta 2024, yakni Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Tujuannya untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat di kota metropolitan itu.
“Tim transisi seperti yang disampaikan oleh Mas Pram itu yang akan mensinkronkan,” kata Aris melalui WhatsApp, pada Ahad, 15 Desember 2024.
Aris menyatakan banyak program kerja yang saling bersinggungan yang ditawarkan Pramono-Rano dengan paslon lain. Menurut Aris, kesamaan itu disebabkan oleh pembentukan visi-misi antarpaslon yang mengacu pada sumber yang sama, yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD.
“Memang hampir mirip-mirip tapi memang ada beberapa perbedaan karena ada titik fokus, titik tekan, atau prioritas,” kata Aris.
6. Ditugaskan untuk berdiskusi dengan gubernur terdahulu
Pramono mengatakan dirinya menugaskan tim transisi untuk meminta pandangan kepada para mantan gubernur Jakarta. Bukan hanya kepada Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tetapi juga Fauzi Bowo (Foke), Yos Sutiyoso, hingga Joko Widodo.
“Jadi sebenarnya tim transisi ini juga akan meminta pandangan orang-orang yang pernah menjadi gubernur di Jakarta,” kata Pramono kepada wartawan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Januari 2025.
7. Daftar Tim Transisi
Berikut daftar lengkap tim transisi Pramono-Rano:
1. Tim Inti:
Ketua Tim: Ima Mahdiah
Koordinator Operasional: Emir Kresna
Koordinator Komunikasi: Chiko Hakim
Sekretaris: Beno Mohamad Ibnu
2. Tim Bidang Teknis:
Bidang Sumber Daya Manusia: M. Syafrudin
Bidang Perencanaan: Mangatta Toding Allo
Bidang Keuangan: Yustinus Prastowo
Bidang Infrastruktur: John Odius
Bidang Teknologi Informasi: Yunarto Wijaya
3. Tim Bidang Kebijakan:
Bidang Kebijakan Publik: Nirwono Joga
Bidang Kebijakan Ekonomi: Agus Heryadi
Bidang Kebijakan Sosial dan Budaya: Dedi Wijaya
Bidang Kebijakan Lingkungan Hidup: Firdaus Ali
Bidang Kebijakan Kesehatan: Charles Honoris
4. Tim Pendukung:
Wakil Sekretaris: Desa Pridini
Asisten Data dan Komunikasi: Mandira Bienna Elmir
Oyuk Ivani S, Novali Panji Nugroho dan Alfitria Nefi P berkontribusi dalam penulisan artikel ini.