Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada Ahad, 14 Januari 2024, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep menemui Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Komplek Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta. Pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut, hanya dihadiri oleh Kaesang dan sang istri, Erina Gudono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui unggahan di akun instagramnya, Kaesang menyatakan bahwa pertemuannya dengan Gubernur DIY tersebut merupakan acara silaturahmi. Dalam kesempatan tersebut, Kaesang mengaku, Sultan HB X membagikan pengalamannya selama memimpin Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami bertukar cerita dan mendengar banyak pengalaman unik dari Ngarso Dalem selama memimpin Yogyakarta. Ngarso Dalem juga memberikan wejangan tentang kepemimpinan dan mengajak saya untuk selalu menjaga silaturahmi dengan semua pihak,” tulisnya.
Dalam pertemuan tersebut, Sultan HB X memilih pertemuannya dengan Kaesang dilakukan di Komplek Kepatihan yang merupakan kantor dinasnya sebagai gubernur, bukan di kediaman pribadinya di Keraton Yogyakarta. Sekretarisnya yang turut mendampingi Sultan HB X dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut Sultan HB X berlaku sebagai kepala daerah bukan sebagai raja keraton.
“Kan beliau (Sultan HB X) selaku Gubernur DIY di sini, dan tamu-tamu lainnya juga sudah terbiasa diterima di sini,” ujar Beny
Profil Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta
Yogyakarta, menjadi kota seribu budaya yang kaya akan sejarah yang luar biasa. Kota ini tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik, tetapi juga sebagai pusat pemerintahan di tingkat provinsi. Sama seperti di daerah lain, salah satu lembaga penting di Yogyakarta adalah Kantor Gubernur.
Kantor Gubernur merupakan sebuah institusi yang memiliki peran strategis dalam mengelola kebijakan dan pelayanan bagi masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepatihan merupakan tempat kediaman Patih Dalem, yang merupakan jabatan tertinggi dalam struktur pemerintahan. Patih disini memiliki posisi yang setara dengan perdana menteri. Mengutip dari laman Jogjacagar, pada mulanya, kompleks ini merupakan kediaman Patih bernama Kanjeng Raden Aiya Adipati Danureja.
Tak heran jika pada akhirnya, kompleks ini dikenal dengan nama Kepatihan Danurejan. Kantor Gubernur ini memiliki sejarah yang panjang sebagai pusat administrasi dan pengambilan kebijakan di wilayah Yogyakarta.
Lokasinya yang terletak di Jalan Malioboro, Kelurahan Suryatmajan, menjadikan komplek kepatihan ini sangat strategis dan mudah di akses oleh masyarakat. Dibangun dengan arsitektur yang mencerminkan kekayaan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Komplek gedung Kepatihan ini menampilkan corak arsitektur tradisional Jawa seperti bangunan joglo, limasan, serta berbagai bangunan dengan gaya arsitektur Indis. Komplek Kepatihan ini dikelilingi oleh pagar yang tinggi untuk menjaga keamanannya.
Struktur ruang dalam kompleks Kepatihan ini mirip dengan dalem pangeran, dimana strukturnya terdiri dari beberapa unit bangunan, antara lain; Dalem Kepatihan (Bangsal Kepatihan dan Dalem Ageng), Gedhong Wilis, Gedhong Pacar, Bale Cepoko, Dalem Wiyatapraja, Bale Wara, Bale Mangu, Masjid Sulthoni, Bale Tanjung Utara, Bale Tanjung Selatan, Gedhong Indis, Gapura dan pagar di sepanjang jalur Gledhegan, dan terakhir pagar tembok di sisi selatan kompleks. Sementara itu, sebagian bangunan lain yang terdapat pada kompleks Kepatihan ini merupakan bangunan baru.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I PRIBADI WICAKSONO