Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil riset terbaru ihwal tingkat elektabilitas dua pasangan calon di Pilgub Jawa Tengah pada Ahad, 17 November 2024. Dalam survei itu, pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju atau KIM plus, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, tingkat elektabilitasnya unggul dengan angka 47,19 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski unggul elektabilitas dari Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, temuan survei menunjukkan partai-partai pengusung Ahmad Luthfi-Taj Yasin belum solid. Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan pemilih dari basis partai di KIM plus masih bocor ke paslon lawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau lihat hasil pileg, kekuatan partai pengusung Ahmad Luthfi-Taj itu 72 persen. Harusnya kalau linear (elektabilitas) dapat 72 persen," katanya dalam rilis survei secara daring pada Ahad, 17 November 2024.
Dia mengatakan, para kader partai pengusung Ahmad Luthfi-Taj Yasin belum terkonsolidasi untuk kompak memilih paslon nomor urut 2 itu. Temuan ini, katanya, bisa menjadi kritik bagi partai pengusung Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Sebab, ujar dia, Presiden Prabowo Subianto bersama Jokowi telah jor-joran memberikan dukungan ke Ahmad Luthfi-Taj Yasin. "Masa partai pendukung masih leha-leha. Beberapa partai (KIM plus) bocornya di atas 30 persen," ucapnya.
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, setidaknya ada lima partai dari KIM plus yang mengalami kebocoran suara ke pesaingnya hingga di atas 30 persen. Mereka di antaranya ialah Partai Gerindra, dengan pemilih dari basis partai pimpinan Prabowo Subianto yang mendukung Andika Perkasa-Hendrar Prihadi mencapai 36,6 persen.
Empat partai lain yang menunjukkan kondisi serupa yakni: Partai Golkar dengan 35,7 persen; PKS 34,2 persen; Partai Demokrat 40,4 persen; dan Partai NasDem 39,0 persen.
Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDI Perjuangan juga terpantau mengalami kebocoran suara. Sebanyak 25,9 persen basis pemilih dari partai banteng itu memilih Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng.
Peneliti Utama Indikator Hendro Prasetyo menilai angka itu menunjukkan pemilih dari basis PDIP masih solid mendukung paslon yang diusung. Namun, katanya, belum cukup ideal lantaran seperempat pemilih dari PDIP beralih ke Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Sebanyak 3.500 masyarakat Jawa Tengah berusia lebih dari 17 tahun menjadi responden survei ini. Metode yang digunakan yakni multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden yang terpilih diwawancarai secara tatap muka. Indikator Politik Indonesia juga melakukan kontrol kualitas terhadap hasil wawancara secara acak sebesar 20 persen dari total sampel. Survei dilakukan pada 7 hingga 13 November itu.