Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Wihaji angkat suara ihwal isi pidato Bahlil Lahadalia pada agenda konsolidasi Partai Golkar Jawa Tengah, Sabtu, 5 Oktober 2024 di Solo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wihaji mengatakan, pidato Bahlil yang menyebutkan kalimat jika ada potensi kalah kuat, bagaimana pun harus dicari cara untuk menang merupakan ucapan penyemangat bagi para kader partai beringin di pemilihan kepala daerah ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Poinnya adalah memberi semangat, tidak ada arti lain," kata Wihaji kepada Tempo, Rabu, 9 Oktober 2024.
Adapun dalam pidatonya, Bahlil yang saat ini memegang predikat sebagai Ketua Umum Partai Golkar mengatakan bahwa kemenangan harus diraih. Ia menganalogikan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Hipmi sebagai tolak ukurnya.
Bahlil memang sempat menjadi Ketua Hipmi periode 2015-2019. Ia mengatakan jika Hipmi adalah organisasi yang selalu menang, tidak pernah kalah. "Rumus Hipmi gak boleh kalah. Cara apa pun lakukan, yang penting menang. Satu aja, jangan tabrak aturan," ujar Bahlil dalam pidatonya.
Wihaji menegaskan, kalimat akhir dalam pidato Bahlil menjadi penegas bahwa Golkar merupakan partai yang fair dalam persaingan. "Di akhir kalimat disebutkan, bahwa yang penting jangan tabrak aturan," ujar dia.
Adapun pidato tersebut, kata Wihaji, disampaikan Bahlil untuk membakar semangat kader partai Golkar dalam memenangkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Maimoen Yasin yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus alias koalisi partai politik pendukung Prabowo-Gibran di pemilihan presiden lalu.
"Selain itu pidato Pak Ketua juga ditujukan untuk mendukung kader yang maju di pilkada Kabupaten/Kota," ucap Wihaji.