Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Laut atau TNI AL mengirimkan Tim Satuan Tugas (Satgas) Bencana Alam yaitu Tim SAR Lantamal II Padang untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban bencana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. TNI AL fokus melakukan pencarian di Lembah Anai Kabupaten Tanah Datar, pada Senin, 13 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komandan Pangkalan Utama TNI AL Danlantamal II, Laksamana Pertama TNI Syufenri, mengatakan, Tim SAR Lantamal II Padang telah disiapkan sejak jauh hari dan siap digerakkan sewaktu-waktu untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana seperti yang yang terjadi saat ini di wilayah Sumbar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menyebut, Tim SAR Lantamal II Padang yang diterjunkan ke lokasi bencana berjumlah 16 orang. Mereka membawa perlengkapan seperti kendaraan truk, perahu karet, motor tempel, troli gandeng dan berbagai perlengkapan lain yang mendukung tim di lapangan.
Syufenri menjelaskan, Tim SAR Lantamal II Padang saat ini melaksanakan pencarian dan penyelematan korban di lokasi Batang Anai, sampai dengan ke Muaro Anai yang berada di wilayah Lembah Anai, Tanah Datar.
"Kita harus peduli terhadap kondisi masyarakat sekitar, sehingga keberadaan kita di tengah masyarakat dapat dirasakan dalam konsep positif," ujarnya
Adapun pada Sabtu, 11 Mei 2024, di wilayah Sumatera Barat yaitu di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang telah terjadi banjir bandang lahar dingin dari Gunung Marapi akibat curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan jalan terputus, ratusan rumah rusak serta menimbulkan puluhan korban jiwa.
Hingga Ahad, 12 Mei 2024 malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat, total korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, mencapai 37 orang. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan, sebanyak 35 jenazah berhasil diidentifikasi.
Rinciannya, terdapat 19 jenazah berhasil diidentifikasi di Kabupaten Agam, 9 jenazah di Kabupaten Tanah Datar, dua jenazah di Kabupaten Padang Panjang, dan 7 jenazah di Kabupaten Padang Pariaman. Sementara, 2 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers daring pada Ahad malam, menyatakan penyebab bencana di Sumatera Barat tidak hanya akibat material lahar hasil erupsi Gunung Marapi maupun cuaca hujan lebat saja. Lahar dingin juga diperparah getaran gempa kerak dangkal-sesar aktif di Sumatera Barat.
"BMKG mendeteksi selama sebulan terakhir terjadi gempa-gempa kecil dengan Magnitudo sekitar 3 yang cukup mampu meretakkan batuan ataupun menyebabkan runtuhan batuan di banyak tempat,” ujarnya.
Dia menduga runtuhan batuan menyumbat aliran sungai di hulu Marapi. Retakan akibat gempa juga mudah menjadi longsor setelah guyuran hujan sedang-lebat berhari-hari.
Pilihan Editor: 15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani
YOHANES MAHARSO | IRSYAN HASYIM