Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Marsekal Madya TNI Mohamad Tonny Harjono sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 5 April 2024. Tonny Harjono menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang purna tugas pada 9 April 2024.
Pelantikan tersebutberdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/TNI/Tahun 2024 tanggal 25 Maret 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Udara.
Mengenal Tonny Harjono
1. Pendidikan Militer
Tonny Harjono abiturien Akademi Angkatan Udara (AAU) 1993. Setelah lulus, Tonny melanjutkan pendidikan Sekolah Penerbang pada 1996 dan pendidikan konversi pesawat tempur F-16 Fighting Falcon pada 1997. Tonny juga tercatat menempuh pendidikan di Sekolah Komando Kesatuan TNI Angkatan Udara pada 2002 dan Sekolah Instruktur Penerbang (SIP) TNI Angkatan Udara pada 2004.
Tonny mengikuti konversi pesawat KT-1 dan pendidikan konversi pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Sukhoi Su-30 pada 2006. Pada 2008, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada 2020.
2. Jabatan Strategis
Di internal TNI Angkatan Udara, Tonny menempati sejumlah jabatan strategis. Ia pernah menjabat Komandan Skadud 11 Lanud Sultan Hasanuddin (2009-2011), Komandan Lanud Timika (2012-2013), Komandan Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin (2013-2014), Danlanud Adi Soemarmo (2016-2018) dan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma pada 20018-2020.
Tonny pernah menjadi Staf Khusus KSAU (2020), Komandan Kodiklatau (2022), Panglima Koopsudnas (2022-2023), dan Panglima Kogabwilhan II pada 2023. Di luar TNI Angkatan Udara, Tonny pernah menjadi ajudan Jokowi pada 2014-2016 dan Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) pada 2022.
3. KSAU Baru
Anggota Komisi I DPR RI, T.B. Hasanuddin menyebut, Tonny layak ditunjuk sebagai KSAU yang baru. Hasanuddin menjelaskan, beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan Tonny sebagai KSAU baru. Pertama, KSAU baru harus terus melanjutkan program pengadaan modernisasi alutsista. Kedua, KSAU perlu meneruskan profesionalisme dalam rangka meningkatkan kemampuan pelatihan dan pendidikan. Ketiga, KSAU tetap harus meningkatkan disiplin prajurit. Keempat, KSAU sebisa mungkin meningkatkan kesejahteraan prajurit.
4. Alutsista
KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono akan membahas program pengadaan alutsista bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Hal ini menyusul arahan untuk memperkuat wilayah udara setelah dilantik Presiden Joko Widodo.
Mengenai pengadaan, eks ajudan Jokowi ini mengatakan TNI sedang menyusun postur AU 2025-2045 mencakup rencana strategis. Tonny menyebut pemerintah tengah menunggu pesawat tempur Rafale dari Prancis yang bakal tiba pada 2026.
5. Alumni AAU 1993
Dikutip dari Antara, Tonny menjadi satu-satunya perwira tinggi alumni AAU 1993 yang pertama kali menyandang pangkat Marsekal Madya, perwira tinggi bintang tiga, kemudian pangkat tertinggi di TNI AU, Marsekal, yang menyandang bintang empat. Rata-rata perwira tinggi lulusan AAU 1993 saat ini perwira tinggi bintang satu atau marsekal pertama.
Salah satunya peraih Adhi Makayasa AAU 1993, Marsekal Pertama TNI Ian Fuady, yang saat ini bertugas sebagai Staf Khusus KSAU. Ada dua perwira lulusan AAU 1993 yang menyandang pangkat marsekal muda, yaitu Staf Khusus KSAU Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko dan Wakil Komandan Kodiklatau Marsda TNI Bambang Gunarto.
6. F-16 Fighting Falcon
Dikutip dari Antara, karier awal militer Tonny mulai berpangkat Letnan Dua atau Letda sampai Kapten di Skadron Udara 3 Pangkalan Udara (Lanud) Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur. Skadron Udara 3 merupakan satuan tempur buru sergap yang saat ini menjadi markas pesawat tempur F-16 Fighting Falcon Tonny mampu menerbangkan pesawat tempur Hawk MK-53, F-16 Fighting Falcon, Sukhoi Su-27 dan Sukhoi Su-30.
7. F/A-18 Hornet US Navy
Dikutip dari Antara, Tonny sempat mengusir lima pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Udara Amerika Serikat (US Navy) yang masuk wilayah Indonesia tanpa izin, tepatnya di atas perairan Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada 3 Juli 2003. Dua pesawat F-16 dari Lanud Iswahyudi dikerahkan untuk mengidentifikasi lima pesawat asing itu. Salah satu pesawat itu diawaki Kapten Pnb Tonny Harjono dan Kapten Pnb Satrio Utomo.
INTAN SETIAWANTY | JULI HANTORO | DANIEL A. FAJRI | ANTARA
Pilihan Editor: Pesan Panglima TNI ke KSAU Baru Tonny Harjono: Lakukan Terobosan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini