Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas terutama Fakultas Teknik perlu menggandeng perusahaan besar yang bergerak di bidang industri. Apalagi saat ini teknologi sudah masuk dalam era industri 4.0 yang dicirikan dengan cyber-physical system.
Baca: Tim UGM Adakan Ekspedisi Arung Jeram Sungai Franklin, Tasmania
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebab, era 4.0 hadir mengubah tatanan industri yang sudah mapan. Kecerdasan sintetis yang telah berkembang sejak pertengahan abad 20 kini menemukan momentum baru melalui digitalisasi dan terhubungnya industri dengan kehidupan masyarakat secara intens melalui jaringan internet. “Fakultas Teknik UGM meyakini kemitraan dengan industri, pemerintah dan masyarakat merupakan kunci penting dalam menyongsong revolusi industri baru tersebut,” kata Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Nizam, Selasa petang, 27 November 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berkaitan dengan ini, pihak yang menggandeng universitas adalah perusahaan asal Amerika Serikat, Honeywell. Hasil karya mahasiswa Fakultas Teknik dipamerkan dan ada laboratorium yang terintegrasi dengan universitas lain. Data dan informasi dari berbagai sumber dan dalam berbagai bentuk yang dikenal sebagai maha-data (big-data) dengan system analitika cerdas telah menjadi komoditas baru. Angkutan berbasis daring menggantikan taksi konvensional, demikian pula pemasaran dan perdagangan berbasis daring semakin menggeser bisnis konvensional.Beberapa karya mahasiwa Fakultas Teknik UGM yang dipamerkan dalam rangka dies Hari Pendidikan Tinggi Teknik ke 73 UGM. Tempo/Muh Syaifullah
Berbagai karya telah didaftarkan paten. Beberapa karya mahasiwa dan dosen sudah siap untuk dihilirkan bekerjasama dengan industri agar dapat segera memberi manfaat bagi perkembangan dan kemajuan industri di tanah air.
Pameran karya mahasiswa ini diselenggarakan dalam rangkaian dies Hari Pendidikan Tinggi Teknik ke 73. Selain itu juga diresmikan laboratorium HoneywelI-UGM Connected Laboratory. Laboratorium tersebut merupakan bagian dari beberapa laboratorium dan kelompok riset yang berkembang di Fakultas Teknik UGM yang berkaitan dengan pengembangan industri 4.0.
Ketua Departemen Teknik Elektro dan Teknik Informasi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Sarjiya mengatakan laboratorium ini merupakan upaya universitas dari sisi pendidikan tinggi dengan Honeywell dari sisi industri untuk mengusulkan definisi operasional dari visi industri versi 4.0 tersebut. Selain laboratorium HoneyweH-UGM, FT UGM juga mengembangkan beberapa riset grup dan laboratorium seperti laboratorium kecerdasan buatan lA-Cubic, robotika, otomasi, kendaraan listrik, internet of things, dan lain sebagainya. “Selain riset dan pengembangan, FT UGM juga secara serius mengembangkan pendidikan dan pembelajaran untuk generasi milenial agar memiliki kompetensi yang relevan dan unggul untuk menghadapi tantangan saat ini dan masa depan,” kata dia.Beberapa karya mahasiwa Fakultas Teknik UGM yang dipamerkan dalam rangka dies Hari Pendidikan Tinggi Teknik ke 73 UGM. Tempo/Muh Syaifullah
Honeywell menyediakan perangkat untuk simulasi proses teknologi industri yang akan dimiliki dan dioperasikan oleh UGM dalam sebuah laboratorium. Ini adalah kerjasama ketiga yang diprakarsai oleh Honeywell dengan menyediakan perangkat laboratorium akademis bagi institusi pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung yang diresmikan pada Desember 2016 dan Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang diresmikan pada Maret tahun ini.
Baca: Polisi Mulai Selidiki Dugaan Pemerkosaan Mahasiswi KKN UGM
Dengan UGM, Honeywell akan menghubungkan ketiga laboratorium tersebut melalui teknologi awan (cloud) agar ketiganya bisa berkolaborasi dengan menggunakan kemampuan dari masing-masing laboratorium. Teknologi yang akan disediakan di UGM bermuara pada konektivitas cyber dan mampu menstimulasikan proses dari dunia industri serta membuat sistem baru. Fasilitas laboratorium juga dilengkapi dengan perangkat AR/VR (Augmented Reality/Virtual Reality). Alat itu sebagai perangkat simulator yang memungkinkan mahasiswa belajar melalui simulasi, seperti mengendalikan perangkat di fasilitas industri pengolahan gas bumi.